"Ada juga yang kesalahan nama, misalnya di KTP tertulis Aisyah namun di KK tertulis Aisah, jadi ketika di data pusat yang keluar datanya tidak valid," sambungnya.
Untuk itu ia berharap agar masyarakat tidak menyepelekan terkait identitas tersebut.
Mengingat data identitas itu sangat penting, karena berbeda satu huruf atau spasi saja bisa menyebabkan data tidak terbaca.
Edwin juga mengingatkan agar masyarakat setiap tahun memeriksa status KK-nya, terutama masyarakat yang memiliki anak usia sekolah.
"Sebab hal itu yang kita anggap sepele namun berdampak pada proses pendataan kita sehingga terbaca tidak valid pusat," tutup nya.
(Trihunlampung.co.id / Saidal Arif)