“Untuk makanan yang best seller itu ada di makanan khas Lampung yaitu gulai taboh iwa tapa dan sop iwa tuhu,” kata Isna.
Sementara untuk minuman, Cikwo Reston and Coffee juga menyediakan beberapa menu yang menarik seperti es kopi susu cikwo, kahud yahud, mango dance.
Selain itu ada juga menu minuman kopi-kopian, teh, jus, es coklat dan menu lainnya yang tentunya tidak kalah menarik.
“Untuk best sellernya itu biasanya orang sering pesan yang es kopi susu cikwo dan kahud yahud,” ucap Isna.
Untuk masyarakat yang penasaran dengan menu-menu yang ada di restonya tersebut, Isna menyarankan untuk langsung datang ke tempat atau langsung cek instagram mereka @cikwo.coffe.iwa.
Isna juga mengatakan bahwa dalam sebulan, Cikwo Resto and Coffee bisa menghasilkan omset sebesar Rp 30-70 juta.
“Untuk omset sih kalo di sini kita stabil ya perbulannya,” kata Isna.
“Perbulannya itu kita bisa mendapat keuntungan di kisaran Rp 30-70 juta,” ujarnya.
Isna berharap dengan adanya usaha kuliner yang sudah Ia jalani tersebut, makanan khas Lampung bisa terus ada dan lestari.
Isna juga mengatakan bahwa Ia ingin bisa lebih mengenalkan masakan khas Lampung ke masyarakat luar daerah.
“Kalau bisa masakan Lampung dan kopi robusta khas Lampung Barat ini bisa menginvasi provinsi dan daerah-daerah lain,” kata Isna.
“Itu merupakan khayalan saya yang semoga bisa terwujud,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)