Dia mengaku melanggar instruksi Tuchel dalam proses terjadinya gol, tetapi diyakinkan akan tetap start di leg kedua.
Kenyataannya, bintang timnas Amerika Serikat itu diparkir di bangku cadangan sebelum akhirnya memberi assist buat gol menit akhir Mason Mount.
"Apa yang terjadi sebelum pertandingan itu sangat mengecewakan bagi saya," katanya.
"Saya tampil sangat bagus di leg pertama dan lawan kami selanjutnya adalah Fulham di ajang Liga Primer. Tuchel bilang saya diistirahatkan leg kedua, makanya saya tak bermain semenit pun di laga versus Fulham."
"Lalu di hari pertandingan leg kedua semi-final, Tuchel bilang dia berubah pikiran dan dia memilih Kai [Havertz]. Jujur, saya syok berat dan sangat kecewa.
Baca juga: Pelatih Chelsea Graham Potter Puji Pemain AC Milan Rafael Leao Berkualitas
Baca juga: Transfer Pemain Chelsea, Upaya The Blues Rekrut Rafael Leao Ditolak Mentah-mentah AC Milan
Saya merasa saya pantas start dan, yang terpenting, sebelumnya dia sudah meyakinkan saya bahwa saya akan menjadi starter."
"Jadi pada saat dia memasukan saya dengan 25 menit tersisa, saya merasa marah sekali. Saya akan mengatakan dia sangat intens,” ujar Pulisic mengungkapkan tentang manajemen Tuchel.
"Dia menginginkan sesuatu dengan cara tertentu, dan dia akan memberi tahu Anda jika itu bukan jalannya," imbuhnya.
Pulisic hingga kini masih berjuang masuk skuad utama Graham Potter. Pemain berusia 24 tahun tampil menjadi starter dalam kemenangan Chelsea atas Wolves pekan lalu.
Namun pasca tampil di liga Inggris melawan Wolves, Christian Pulisic malah menjadi pemain cadangan saat Chelsea bersua AC Milan di Liga Champions.
Dalam laga AC Milan vs Chelsea di San Siro Mian tersebut, The Blues menang 2-0 dan Pulisic meskin namanya terdaftar sebagai pemain tetapi tidak dimainkan.
Meski demikian mantan pemain Borussia Dortmund itu tahu persaingan mendapatkan tempat di lini serang Chelsea sangat ketat.
Meski kerap duduk di bangku cadangan ia menyatakan dirinya puas dengan kehidupan di Stamford Bridge dengan agenda Piala Dunia 2022 yang sudah di depan mata.
(Tribunlampung.co.id/Romi Rinando)