Isna merupakan anak perempuan paling tua. Adik-adik dan sepupunya memanggil Isna dengan sebutan Cikwo.
Pemberian nama Cikwo untuk usaha kulinernya ini juga dimaksudkan agar orang-orang lebih gampang mengingat namanya.
“Cikwo itu panggilan adik dan sepupu-sepupu ke saya. Karena kebutulan saya anak perempuan yang tua di keluarga dan memang saya dari adat Lampung Sai Batin,” tutur Isna.
“Diberi nama Cikwo juga maksudnya biar lebih mudah diinget dan nama itu memang sudah melekat di diri saya,” tambahnya.
Baca juga: Shabu Karwah, 15 Rekomendasi Tempat Kuliner Paling Hits di Lampung
Baca juga: Tempat Kuliner di Lampung, Nasi Oyek Mbah Lasmi Murah Meriah Cuma Rp 5 Ribu per Porsi
Isna mengatakan, awal pembangunan Cikwa Resto and Coffe ini sebenarnya memakai konsep rumah panggung adat Lampung.
Namun seiring berjalannya waktu akhirnya Isna memutuskan untuk menambah sedikit sentuhan-sentuhan konsep modern di dalamnya.
Fasilitas yang berada di Cikwo Resto ini pun terbilang sangat lengkap, seperti wi-fi, toilet, musala, gubuk lesehan, dan wastafel di setiap sudut.
Selain itu, ada arena bermain anak.
Ada juga tempat wisata bagi pengunjung yang mau melihat kebun kopi.
Pengunjung juga diperbolehkan untuk duduk dan menggelar karpet di bawah pohon kopi yang beralaskan rumput sintetis.
Saat pertama kali berkunjung, Tribunlampung.co.id disuguhkan dengan berbagai properti yang menggambarkan ciri khas adat Lampung, khususnya Lampung Barat.
Ada beberapa topeng sekura terpajang di dinding-dinding yang merupakan hasil pahatan dari budayawan Lampung Barat yaitu Mamak Wayak.
Ada juga beberapa poto yang menggambarkan ciri khas Lampung Barat yang merupakan hasil jepretan dari fotografer asal Lampung Barat Eka Pendi.
Terdapat juga alat musik gamolan serta pojok baca yang isi bukunya rata-rata tentang adat istiadat dan sejarah Lampung.
Adapun jam buka Cikwo Resto nad Coffee setiap hari pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.