Mulai dari tanah longsor yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar.
Menurutnya, ada dua titik tanah longsor terjadi di ruas jalan Liwa-Krui. Kemudian dua titik di ruas jalan Krui-Pugung Tampak.
Lalu, tujuh titik lainya berada di ruas Jalan Pugung Tampak-Rata Agung.
Saat ini kata dia, pembersihan material longsor tersebut sudah mulai dilakukan secara bertahap.
“Untuk ruas Jalan Liwa-Krui sudah berhasil dibersihkan dan sudah bisa dilalui kendaraan," ungkapnya.
Sedangkan untuk titik ruas Jalinbar yang lain saat ini masih dilakukan pembersihan secara bertahap, sebab keterbatasan alat berat.
Dikatakanya, saat ini arus lalulintas di Jalinbar ruas Krui-Bengkulu masih lumpuh total.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan melakukan upaya semaksimal mungkin agar ruas Jalinbar tersebut segara bisa bisa dilalui kembali oleh kendaraan.
“Penanganan darurat akan kita lakukan pada titik jalan yang mengalami longsor itu, paling tidak pada sejumlah titik jalan yang tertutup total oleh material longsor,” terangnya.
Termasuk penanganan darurat pada Jembatan Laay yang amblas dan Pekon Batu Raja.
“Lantai jembatan Laay akan segera kita lakukan penanganan darurat, begitu juga dengan badan jalan amblas di Pekon Batu Raja itu,” ucapnya.
2 Titik Jalinbar Amblas
Tidak hanya tertutup tanah longsor, ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pesisir Barat Lampung juga mengalami amblas.
Amblasnya Jalinbar Pesisir Barat Lampung ini terjadi di dua titik ruas jalan negara yang menghubungkan Krui-Bengkulu.
Akibatnya Jalinbar Pesisir Barat yang menjadi satu-satunya jalan penghubung antar Provinsi Lampung dan Bengkulu tersebut lumpuh total.