Berita Lampung

DLH Sebut Sampah Menumpuk di Pasar Gadingrejo Lampung Akibat Kontainer Rusak

Penulis: Riana Mita Ristanti
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu kontainer DLH Pringseeu yang rusak. Sampah di Pasar Gadingrejo Lampung menumpuk akibat kontainer rusak.

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pringsewu, Nur Fajri angkat bicara terkait sampah yang menumpuk di Pasar Gadingrejo, Pringsewu, Lampung.

Fajri menyebut sampah di Pasar Gadingrejo, Pringsewu, Lampung menumpuk akibat kontainer sampah rusak dan sedang diperbaiki.

"Iya jadi beberapa waktu ini memang kontainer sedang dilas dan diperbaiki karena kondisinya yang memang memerlukan perbaikan," kata Fajri saat ditemui Tribun Lampung di ruangannya, Rabu (15/11/2022).

Ia juga menyebut, pihaknya belum bisa memastikan kapan kontainer sampah itu bisa digunakan kembali.

Sejauh ini, untuk mengangkut sampah di Gadingrejo pihaknya mengerahkan 3 dump truk ambrol dan dua dump truk sampah.

"Lima mobil itu memang setiap hari beroperasi, akan tetapi masih belum juga memadai untuk mengangkut sampah di 9 titik Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Pringsewu," paparnya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Pria Paruh Baya di Lampung Utara Diduga Anak Kandung Korban

Baca juga: Pasutri di Lampung Utara Tekuni Usaha Keripik Jengkol, Terkendala Bahan Baku

Sehingga, lanjutnya, sampah di Gadingerjo menumpuk dan terkadang diangkut 2-3 hari sekali.

"Untuk mengangkut sampah dari TPS ke dump truk itu kita perbantukan juga pasukan kuning yang biasa membersikan jalanan," jelasnya.

Najri juga menyebut, DLH Pringsewu hanya memiliki 13 kontainer sampah.

"Idealnya kita harus miliki 40an kontainer sampah di Pringsewu," paparnya.

Diketahui sebelumnya, sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Gadingrejo, Pringsewu keluhkan tumpukan sampah yang tak diangkut.

Tumpukan sampah di Pasar Gadingrejo Pringsewu ini terlihat menumpuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Padahal, pedagang di Pasar Gadingrejo Pringsewu mengaku dikenakan rutin biaya retribusi pembuangan sampah.

Akan tetapi, beberapa waktu terkahir, sampah di Pasar Gadingrejo menumpuk dan tak segera diangkut.

Salah satu pedagang di Pasar Gadingrejo yang enggan disebutkan namanya mengatakan, biasanya sampah diangkut setiap hari.

Akan tetapi, beberapa minggu terkahir, sampah di Pasar Gadingrejo diangkut tiga hari sekali.

"Biasanya setiap hari jam enam pagi sampah diangkut, ini tiga hari sekali baru diangkut," katanya.

"Padahal pedagang selalu bayar uang sampah secara rutin," keluhnya.

Pedagang lain di Pasar Gadingerjo Pringsewu juga mengatakan hal yang sama.

Ia menyebut sudah beberapa minggu ini sampah di Pasar Gadingrejo dibiarkan menumpuk.

( Tribunlampung.co.id / Riana Mita Ristanti )

Berita Terkini