Belum lagi suara yang dihasilkan dari permainan tersebut juga cukup membuat gaduh.
Pihaknya belum menyosialisasikan kepada wali murid terkait larangan tersebut, namun sudah menyampaikan kepada para siswa.
"Saat upacara kemarin kita jelaskan ke anak-anak bahwa tidak boleh membawa lato-lato ke sekolah. Tapi namanya anak-anak masih ada yang bawa lato-lato," tutur dia.
Laris Manis
Salah satu penjual lato-lato di seputaran Lorong King, Tanjung Karang, Bandar Lampung, Lampung, Werry mengungkapkan, sudah berjualan lato-lato sejak dua bulan terakhir.
"Rame banget yang beli pas deketin pergantian tahun baru, saya bahkan sehari bisa dapat Rp 500 ribu," bebernya.
Lato-lato yang dijualnya juga cukup terjangkau hanya Rp 10 ribu per pcs. Ada berbagai karakter atau gambar di lato-lato tersebut yang bisa dipilih pembeli.
"Mau yang gambar atau yang polos sama aja harganya, sekarang setidaknya sehari bisa jual 20 pcs lato-lato," ungkap Werry.
Diakuinya permainan lato-lato ini kembali hits karena Presiden Jokowi mencoba memainkannya meskipun tidak bisa.
Salah satu warga Sukarame Ani mengaku membeli lato-lato karena anaknya menginginkannya. Belum lagi memang saat ini tengah demam permainan tersebut.
"Pesenan anak, jadi beli," ucapnya.
Selain Ani, juga terlihat orangtua yang membawa anak-anaknya untuk membeli lato-lato di kawasan Tanjung Karang, Bandar Lampung tersebut.
Bahkan penjual lato-lato juga dapat ditemukan di seputaran Ramayana Tanjung Karang, Bandar Lampung.
(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)