Tribunlampung.co.id merekomendasikan jajangmyeon black ramyeon, odeng kimbab, mandu panggang kuah, dan bibimbap nasi campur korea.
Sementara minuman penyegar dahaga disarankan mencoba oksusucha atau teh jagung.
Saat dicicipi, mayoritas rasa makanan di Topoci sangat cocok pada lidah orang lokal.
"Pada dasarnya kami juga mengikuti selera pasar di sini, ada beberapa yang request sesuai selera," jelasnya.
Pertama adalah jajangmyeon black ramyeon.
Jajangmyeon black ramyeon disajikan dalam mangkuk stainless persis dengan tampilan aslinya.
Dalamnya berisi mie, saus hitam bertabur wijen, dumpling, serta chikua.
Tingkat kekenyalan mie sangat pas, tidak terlalu mengembang dan lembek serta tidak terlalu keras.
Saus hitam nan kental yang diserasikan dengan mie juga memiliki cita rasa gurih manis sedikit pedas.
Selanjutnya adalah mandu panggang kuah.
Tampilannya mirip pangsit yang diberi kuah, namun mandu di sini dimasak dengan dipanggang.
Mandu ini merupakan olahan tepung berisi gilingan daging yang sudah dibumbui.
Teksturnya sangat empuk dan lembut, sedangkan citarasa nya gurih dari daging ikan dan bumbu di dalamnya.
Saat diseruput kuahnya, cita rasa gurih segar akan dirasakan.
Lalu nasih ada odeng kimbab, sushi versi korea ini berisi nasi Jepang yang digulung nori, dalamnya terdapat timun Jepang serta irisan odeng.