Berita Terkini Nasional

Modus Pelaku Pembunuhan Berantai Wowon Cs Tipu 11 TKW Pamer Rumah dan Mobil

Editor: Indra Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wowon Erawan pelaku pembunuhan berantai (kiri). Lubang di pekarangan rumah Wowon yang dijadikan tempat mengubur korban (kanan).

Mereka terancam pidana 20 tahun penjara, atau penjara seumur hidup atau pidana mati.

Incar TKW

Fakta baru pelaku pembunuhan berantai di Bekasi, Jawa Barat ternyata menyasar para tenaga kerja wanita atau TKW untuk menjadi korban.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, dua korban kekejian para tersangka di Cianjur, Jawa Barat, merupakan TKW.

Informasi itu didapatkan setelah Polda Metro Jaya menyelidiki dan mendalami keterangan dari para tersangka yakni Wowon Erawan, Solihin, dan Muhammad Dede Solehudin.

Sebelum meracuni keluarga sendiri, para tersangka sebelumnya telah melakukan pembunuhan.

Para tersangka merupakan penipu dengan kedok menggandakan harga dengan kekuatan supranatural.

Saat para korban menagih harta yang hendak digandakan, para tersangka membunuh para korban.

Biasanya, kata Hengki, para korban yang disasar para pelaku ialah TKW.

Polisi juga berhasil membongkar kasus keracunan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi berangkat dari kesaksian dua orang TKW yang berhasil lolos menjadi korban pembunuhan.

"Untuk sementara, yang kami temukan ada dua orang TKW. Kami dapat info ada pembunuhan sebelumnya itu tadi malam, tadi pagi kami datang ke Cianjur untuk buktikan ada korban yang dikubur di rumah tersangka," ungkap Hengki saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2022).

Motif pembunuhan di Cianjur dan Garut adalah untuk menguasai harta korban.

Para tersangka menipu korban agar memberikan hartanya dengan iming-iming memberi kesuksesan dan kekayaan dengan kemampuan supranatural.

Para korban umumnya ialah TKW. Mereka ditipu beragam mulai dari Rp180 juta hingga Rp250 juta.

Setelah tipu dayanya berhasil dan korban menagih janji tersangka, para korban selanjutnya dilenyapkan.

Berdasarkan penyelidikan, para korban dibunuh dengan cara dicekik menggunakan kain.

Ada juga korban yang dibunuh menggunakan pestisida dan racun tikus. Beberapa aksi pembunuhan dengan racun tikus dilakukan ketika para tersangka membunuh keluarga mereka sendiri.

Motif pembunuhan tersebut lantaran para anggota keluarga itu dianggap berbahaya lantaran mengetahui aksi kejahatan para pelaku.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

(Tribunlampung.co.id)

Berita Terkini