Etik juga mengatakan, kalau tahun 2022, tidak ada batasan untuk harga gabah ataupun beras.
Akan tetapi tahun 2023 ini, telah ada kesepakatan harganya.
"ami diminta untuk menyerap 2,4 juta ton beras secara nasional dan untuk di Lampung sebanyak 82 ribu ton," kata Etik.
Targetnya, beras sebanyak 82 ribu ton tersebut akan diusahakan secara maksimal dapat didapat saat musim rendeng.
"Jadi pada bulan Maret hingga akhir Mei ini adalah musim rendeng atau hujan, harapannya sebanyak 70 persen gabah atau beras terserap," kata Etik.
Dan sampai saat ini sebanyak 13 gudang Bulog Lampung telah siap menampung 132 ribu ton gabah ataupun beras dari petani.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)