Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Badan Pelaksanaan Jalan Nasional ( BPJN ) berhasil mengeruk aspal terangkat yang berada di Jalan Lintas Barat ( Jalinbar ) ruas Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat.
Diketahui, pihak BPJN sudah menangani aspal terangkat yang disebabkan oleh pergeseran tanah atau longsor di Jalinbar, Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat sejak Rabu (1/3/2023) sekira pukul 10.00 WIB.
Safta selaku tim pengawas lapangan BPJN mengatakan, aspal terangkat yang berada di Jalinbar ruas Kubu Perahu, Lampung Barat itu berhasil diratakan kemarin sekira pukul 16.30 WIB.
“Kemarin penanganan dengan pengerukan telah kita lakukan pada jam 10 pagi, dan selesai penanganan jam setengah lima sore,” kata Safta, Kamis (2/3/2023).
“Saat ini kondisi aspal yang sebelumnya terangkat itu sudah rata dan sudah bisa dilalui,” sambungnya.
Kemudian, lanjut Safta, pihaknya sekarang hanya melakukan tindakan perataan aspal agar arus lalu lintas kembali lancar.
Baca juga: Aspal Terangkat di Jalinbar Kubu Perahu Lampung Barat Mulai Dikeruk
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, saat ini di lokasi tersebut arus lalulintasnya sudah kembali normal.
Untuk pengananan selanjutnya, kata Safta, pihaknya tentu harus menunggu koordinasi dari pihak pelaksananya.
Karena pihaknya juga harus melihat kondisi tanah longsor di lokasi tersebut seperti apa, apakah masih ambles atau tidak.
“Rencananya mau lanjut dikerjakan hari ini, tapi operator dan pelaksana kita mau ke Lemong dulu, karena disana ada longsor semalem,”
Diberitakan sebelumnya, pihak BPJN telah menangani aspal yang terangkat akibat pergeseran tanah atau longsor yang terjadi di ruas jalan Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Lampung, kemarin, Rabu (1/3/2023).
Tim penilik lapangan BPJN beserta satu buah ekskavator tiba di lokasi aspal yang terangkat itu sekira pukul 09.00 WIB.
Safta selaku salah satu penilik lapangan BPJN mengatakan, penanganan aspal yang terangkat di Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat ini mulai dilakukan pada pukul 10.00 WIB.
“Karena sebelum melakukan penanganan ini petugas harus melakukan perhitungan-perhitungan agar tidak terjadi peristiwa yang lebih parah lagi,” kata Safta.
“Karena ini kan tanah dari atas udah mulai turun semua, dan juga ini kawasan hutan, jadi semuanya harus diperhitungkan agar evakuasi ini berjalan lancar,” terusnya.