Tribunlampung.co.id, Lampung Barat -BPBD Pemkab Lampung Barat mencatat sebanyak 13 bencana terjadi di Lampung Barat, Lampung sepanjang tahun 2023.
Kepala BPBD Pemkab Lampung Barat, Padang Priyo Utomo mengungkapkan, bencana yang terjadi di Lampung Barat terdiri dari bencana alam dan bencana non alam.
Ia mengaku, dari BPBD Pemkab Lampung Barat bencana alam terdiri dari tanah longsor tiga kasus, banjir satu kasus, cuaca ekstrem enam kasus, dan bencana alam non alam sebanyak tiga kasus.
Padang melanjutkan, banjir dan tanah longsor merupakan bencana alam reguler yang sering terjadi di Lampung Barat.
Pada dua bulan terakhir, dua peristiwa tersebut merupakan bencana yang sering terjadi, baik skala kecil maupun sedang.
Baca juga: Bobol Minimarket, Dua Warga Lampung Utara Diamankan Polres Lampung Barat, Satu DPO
Padang mengatakan, Kecamatan Suoh dan Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) merupakan titik rawan wilayah yang sering terkena bencana banjir.
Sedangkan untuk bencana tanah longsor, setidaknya ada beberapa wilayah di Lampung Barat yang menjadi titik prioritas utama BPBD Lampung Barat dalam hal mencegah bencana longsor.
Titik yang paling utama ialah ruas jalan Liwa-Krui yang berada di Kawasan TNBBS, Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit.
Titik tersebut menjadi prioritas utama dikarenakan ruas jalan tersebut merupakan jalan strategis nasional yang menjadi akses distribusi dari Liwa-Krui maupun sebaliknya.
“Jika terjadi longsor di daerah tersebut, tentunya akan menimbulkan dampak yang signifikan bagi arus barang dan arus orang,” kata Padang, Rabu (8/2/2023).
“Hal itu akan mengganggu pendistribusian sayuran dari Liwa-Krui dan hasil laut dari Krui-Liwa,” terusnya.
Titik selanjutnya berada di perbatasan Kecamatan Sukau, Lampung Barat dan Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten Oku Selatan, yakni desa Kota Batu.
Selain itu ada Kecamatan Belalau, Kecamatan Batu Ketulis, dan Kecamatan Sekincau yang di sisi kanan dan kirinya merupakan tebing terjal.
Kemudian titik rawan longsor selanjutnya berada di Kecamatan Lumbok Seminung yang merupakan ruas jalan Sukau-Lumbok.
Terakhir Kecamatan Pagar Dewa, Kecamatan Suoh, Kecamatan BNS, Kecamatan Kebun Tebu, dan Kecamatan Sumber Jaya juga merupakan daerah rawan longsor.
Lebih lanjut, jelas Padang, pihaknya tentu akn terus meningkatkan kesiapsiagaan terkait penanganan bencana alam yang terjadi di Lampung Barat.
Diketahui di tahun 2023 ini, pihaknya telah menyiagakan unit taktis di masing-masing Kecamatan yang berada di Kabupaten Tangguh Bencana ini.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi jika nantinya terjadi bencana di suatu wilayah yang berada di Lampung Barat.
Baca juga: DLH Lampung Barat Tebangi Pohon Lapuk di Sekitaran Liwa Lampung Barat
“Tentunya kita terus melakukan koordinasi bersama Pusdalops, tim reaksi cepat (TRC), tim sar dan satgas di masing-masing Pekon dan Kecamatan terkait dengan bencana ini,” jelasnya.
Terakhir Padang meminta masyarakat Lampung Barat agar selalu waspada terkat bahaya bencana alam yang sering terjadi di Lampung Barat.
Karena menurutnya, untuk mengatasi masalah bencana ini, peran dari semua pihak khususnya masyarakat sangat diperlukan dalam hal mengantisipasi.
“Apalagi di tahun 2023 ini kan cuaca tidak bisa kita prediksi tetapi, namun kita terus melakukan antisipasi dengan melihat perkiraan cuaca yang dirilis secara resmi oleh BMKG,” kata Padang.
“Karena dari awal tahun kemarin yakni bulan Januari, Februari hingga Maret ini, Provinsi Lampung juga kan selalu diguyur cuaca ekstrem," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)