"Hanya aktivitas warga pejalan kaki kedua desa bisa pelan melewati jembatan tersebut. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa dan kami bersama perangkat desa," terang Wahidin.
Ia mengatakan jembatan gantung beralas kayu dengan panjang 45 meter dan lebar 1,8 meter tersebut merupakan akses pertanian, ekonomi, dan aktivitas warga lainnya.
"Sekarang tidak bisa digunakan dan warga terhambat kegiatannya beban berat, tidak menutup kemungkinan malam ini jembatan ini hanyut karena hujannya semakin lebat," terangnya.
Dia berharap kepada pemerintah setempat untuk segera memperbaiki jembatan penghubung antar kecamatan tersebut, mengingat jembatan itu satu satunya akses warga tiga desa dari dua kecamatan.
"Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan ini, ini satu satunya jembatan, bila tak segera diperbaiki perputaran ekonomi pasti tersendat,” jelasnya.
Baca juga: Spanduk Langgar Aturan Masih Terpasang di Lampung Utara
Akibat ambrolnya jembatan itu juga, terdampak pada anak sekolah.
“Serta kasian bagi anak anak sekolah mereka harus berhati-hati ketika melintas," tambahnya.
( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi )