Untuk lokasi posko, kata dia, yaitu Bengkunat, Tanjung Setia, Pesisir Tengah, Tembakak, dan Lemong.
Selain sebagai tempat pemantauan arus mudik, posko-posko tersebut juga bisa digunakan untuk tempat mengecek kesehatan.
"Jadi posko itu bukan hanya tempat pemantauan, tapi juga bisa tempat untuk mengecek kesehatan bagi pemudik," ujarnya.
Dalam mendirikan posko mudik itu, pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai stakeholder.
Ditambahkannya, ada beberapa titik di Jalan Lintas Barat Pesisir Barat yang rawan bencana dan kecelakaan.
Di antaranya, ruas Krui-Bengkulu, Bengkunat-Tanggamus, dan Liwa-Krui.
Tiga titik jalan tersebut rawan bencana dan kecelakaan.
Sebab kondisi jalan menanjak serta berkelok dan tikungan tajam.
"Untuk itu, kami mengimbau agar para pemudik nanti selalu berhati-hati saat melewati tiga titik Jalinbar tersebut," ungkapnya.
Ronal menuturkan, pihaknya belum bisa menjelaskan terkait kesiapan angkutan Lebaran 2023.
Sebab, kata dia, kesiapan angkutan Lebaran baru akan dirapatkan Kamis (30/3/2023) besok bersama Pemprov Lampung.
"Ini ada undangannya. Baru mau dirapatkan besok di provinsi terkait kesiapan angkutan Lebaran," bebernya.
"Nanti kita informasikan lagi bagaimana hasil rapat tersebut," sambungnya.
Namun berdasarkan data di Dinas Perhubungan, jumlah armada bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang ada di Pesisir Barat sebanyak 11 unit.
Sementara untuk bus antarkota dalam provinsi (AKDP) ada 52 unit.
(Tribunlampung.co.id/Saidal Arif)