“Malam itu benar mencekam sekali dan tidak kami bayangkan sebelumnya," kata Yogi.
Setelah peristiwa tersebut, pagi harinya Basarnas datang untuk mengevakuasi korban yang meninggal serta luka-luka.
"Semua korban mendapatkan perawatan medis di Puskesmas setempat," ujarnya.
Baca juga: Pascaperistiwa Pendaki Tewas Tersambar Petir, Gunung Seminung Lampung Barat Ditutup Sementara
Diberitakan sebelumnya, jenazah korban bernama Abdal Reka Anggara (18) yang meninggal dunia akibat tersambar petir di Gunung Seminung, Lampung Barat, akhirnya berhasil diserahkan ke keluarga.
Diketahui korban yang meninggal tersambar petir di Gunung Seminung, Lampung Barat itu merupakan warga Desa Terean, Kecamatan Mekakau ilir, OKU Selatan, Sumatera Selatan.
Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo diwakili Kabid Kedaruratan dan Logistik, Mekal Novisa menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan, korban yang meninggal diserahkan ke pihak keluarga.
“Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi korban, pihak keluarga memutuskan untuk segera memulangkan korban ke kediamannya untuk segera dimakamkan,” jelas Mekal, Minggu (30/4/2023).
“Korban diantar langsung oleh jajaran TNI, Polri, Camat, pihak Puskesmas Buay Nyerupa serta sejumlah pihak terkait yang terlibat,” terusnya.
Kemudian lanjut Mekal, saat ini proses evakuasi terhadap seluruh pendaki telah berhasil dan selesai dilakukan.
Berdasarkan data akhir yang diterima, total keseluruhan pendaki yang tercatat hingga siang ini ada sebanyak 100 orang.
Selain itu, di posko puskesmas, para korban yang mengalami luka berat dan luka ringan dijenguk oleh Kepala Polres Lampung Barat, Polda Lampung, AKBP Heri Sugeng Priyatho.
Kondisi para korban sambaran petir di Gunung Seminung itu pun saat ini sudah mulai berangsur membaik.
Diberitakan sebelumnya, para pendaki yang jadi korban sambaran petir di Gunung Seminung, Lampung Barat, kini kondisinya berangsur membaik.
Membaiknya kondisi para pendaki sambaran petir di Gunung Seminung, Lampung Barat itu disampaikan langsung Kepala Puskesmas Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau, Metty Sylviani.
( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi )