Berita Lampung

Berhenti Jadi TKW, Warga Lampung Timur Sukses Kembangkan UMKM Jamur Tiram Gres Snack

Penulis: Kiki Novilia
Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eli Astuti Dewi warga Kecamatan Sekampung, Lampung Timur kembangkan UMKM Gres Snack dari jamur tiram setelah uang hasil jadi TKW habis untuk pengobatan suaminya.

“Kakinya kena mesin gergaji kayu,” kata dia.

Imbas kejadian tersebut, seluruh uang yang Eli kumpulkan selama di Malaysia ludes untuk biaya pengobatan sang suami.

Setelah habis kontrak, keduanya pun memutuskan untuk kembali ke Indonesia. 

“Niatnya ke sana (Malaysia) kan cari modal, tapi ya mau gimana lagi jalannya seperti itu,” imbuh Eli. 

Tak patah arang, tepatnya pada 2015 dia mengikuti pelatihan budidaya jamur tiram dari Balai Pelayanan Perlindungan PMI (BP3MI).

Ilmu yang dia dapat selama 5 hari pelatihan ternyata mampu diaplikasikan secara baik. 

Dia dan beberapa rekannya yang juga purna PMI bahu-membahu membudidayakan jamur tiram.

Masing-masing dari mereka iuran sebesar Rp 500 ribu sebagai modal awal. 

“Budidaya jamur tiram dari 2015 itu, sampai akhirnya kami berinovasi ke pengolahan jamur menjadi keripik,” kata dia.

Bukan tanpa alasan, melimpahnya jamur tiram di masa panen sempat membuat dia gelisah.

Dia lantas mencari solusi agar jamur-jamurnya tidak mudah busuk secara sia-sia lewat pengolahan produk. 

Eli paham betul, dirinya masih belum punya banyak ilmu soal pengembangan produk.

Ia pun akhirnya kembali mengikuti pelatihan di BP3MI agar bisa membuat produknya sendiri. 

“Saya selalu bertanya dengan narasumbernya, terus juga coba-coba sendiri sampai akhirnya pas,” imbuh dia. 

Barulah di tahun 2017, produk keripik jamur miliknya layak jual. Secara mengejutkan, ternyata banyak pembeli yang menyukai hasil olahan Eli. Hal ini terbukti dengan tingginya permintaan pasar mencapai 600 pcs keripik jamur tiram per bulannya. 

Halaman
1234

Berita Terkini