Berita Lampung

Penjual Daging Sapi di Lampung Timur Keluhkan Omzet Menurun Gegara LSD

Penulis: Yogi Wahyudi
Editor: Indra Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi daging sapi

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Penjualan daging sapi di Kabupaten Lampung Timur menurun sejak satu pekan lalu.

Beberapa pedagang daging di Lampung Timur menyebutkan, penurunan penjualan daging sapi lantaran adanya penyakit LSD.

Sebelumnya diberitakan, penjual daging sapi di Lampung Timur mengeluhkan penjualan yang menurun.

Menurunnya penjualan daging sapi diperkirakan dampak dari ternak yang ada di Lampung Timur terjangkit penyakit LSD.

Hal ini terjadi pada penjual daging sapi di Pasar Rakyat Pekalongan, Ferdy (40), saat ditemui Tribun Lampung, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Antisipasi Kebakaran, Rutan Sukadana Lampung Timur Simulasi Tanggap Darurat Bencana

Menyikapi hal tersebut, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur, menyebutkan jika daging sapi yang terpapar penyakit LSD masih aman dikonsumsi.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur, Almaturidi, saat dikonfirmasi, Selasa (23/5/2023).

"Jika ada sapi yang terkena LSD, dagingnya aman untuk dikonsumsi," ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan provinsi terkait vaksin penyakit LSD.

"Kami (Dinas) sudah koordinasikan dengan Provinsi, untuk meminta vaksinnya," katanya.

Sementara pihaknya juga tengah melakukan pengobatan terhadap ternak yang terpapar LSD.

"Pengobatan sudah dilakukan bertahap, mudah-mudahan dapat diatasi segera," tuturnya.

Kemudian, ia menyebutkan, Kabupaten Lampung Timur baru menerima 1.000 vaksin dari Provinsi.

"Kita baru mendapat bantuan vaksin 1000 dosis, dan yang terjangkit 1050, yang sudah sehat atau sembuh ada 805, sementara sisanya 205 masih dalam pengobatan atau pemulihan," paparnya.

Sementara, dari jumlah vaksin yang diterima, masih cukup jauh dari total populasi ternak yang ada di Lampung Timur.

Halaman
12

Berita Terkini