"Pas pagi setelah kejadian, minyak masih ngalir ke siringan ini. Ini aja masih keliatan dikit-dikit minyaknya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Setiawan meminta pihak berwenang untuk bertanggung jawab membantu warga yang terkena dampak kebakaran.
"Kami cuma minta dari Pertamina tanggung jawab. Warga gagal panen, harus beli bibit lagi," kata dia.
Dia juga meminta tembok yang berada tepat di depan rumahnya agar dirobohkan.
Pasalnya, kata dia, tembok tersebut sudah rentan roboh pasca kebakaran.
"Kami juga minta agar tembok yang di depan rumah saya ini dirobohin aja. Soalnya udah retak-retak," ucap dia.
"Takutnya kalau ada angin malah roboh, nanti malah makan korban lagi," imbuhnya.
(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)