Imbas kekuatan viral tersebut, akhirnya mampu menggenjot penjualan secara signifikan.
Dalam sehari, Andre bisa meraup untung hingga Rp 1 juta per hari (estimasi Rp 30 juta per bulan) hanya dari TikTok.
“Iya alhamdulillah bisa sampai segitu,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Yustinia selaku founder dari UMKM Dr Koffie.
Pengusaha kopi asal Bandar Lampung ini mengakui bahwa TikTok merupakan lapak digital yang efektif dibanding kedai offline.
Hal ini tidak terlepas dari imbas pandemi Covid-19 yang sempat menggila beberapa waktu lalu.
“Dulu sempat disegel sama Satgas Covid-19 selama 2 minggu, kedai kita gak boleh buka sama sekali,” katanya sambil mengenang.
Segala cara termasuk penutupan tempat usaha dilakukan demi menghindari laju penyebarannya.
Karenanya, usaha kopi yang Yustina jalankan juga turut terdampak.
“Anjlok banget deh omzetnya, sampai gak ada pelanggan,” kata dia.
Ia pun menjajal peruntungan lewat live TikTok.
Yustinia dan suami, Ali bergantian membuka lapak di sana setiap harinya.
“Minimal sehari itu satu jam live,” terang dia.
Selama siaran langsung, Yustinia menjelaskan secara detail jenis kopi apa yang digunakan, seperti apa cara roastingnya dan bahkan sampai pengemasannya.
Dalam kesempatan tersebut pula, dipersilakan bagi penonton yang ingin melakukan pemesanan.
Baca tanpa iklan