Tribunlampung.co.id, New Delhi - Nyaris 300 orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut tiga kereta api bertabrakan, bulan lalu. Kini, polisi akhirnya menetapkan 3 orang sebagai tersangka.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (9/7/2023), kecelakaan kereta pada Juni lalu di negara bagian Odisha timur terjadi saat kereta penumpang yang penuh sesak dialihkan secara keliru ke jalur melingkar.
Hingga akhirnya menabrak kereta barang stasioner yang sarat dengan bijih besi.
Kompartemen yang tergelincir kemudian menabrak gerbong kereta cepat lainnya, Howrah Superfast Express dari Bengaluru, yang sedang melintas dari arah berlawanan.
Terbaru, polisi India telah menangkap tiga pria, terkait tabrakan tiga kereta yang menewaskan hampir 300 orang pada bulan lalu itu.
"Akibat peristiwa naas ini, tiga karyawan kereta api telah didakwa dengan dakwaan pembunuhan yang dapat dipersalahkan dan penghancuran bukti dalam kasus yang diajukan terhadap mereka pada Kamis lalu," kata pernyataan dari Biro Investigasi Pusat.
Pernyataan itu hanya mengidentifikasi tersangka sebagai dua insinyur persinyalan dan satu teknisi yang bekerja di Indian Railways, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Dua kereta penumpang membawa lebih dari 2.000 penumpang saat tabrakan terjadi.
Gerbong telah terbalik seluruhnya dan petugas penyelamat bergegas untuk menarik korban selamat yang terperangkap di reruntuhan yang hancur, dengan sejumlah mayat tergeletak di samping rel.
Para kerabat menghabiskan waktu berhari-hari menyisir harta benda dan melihat foto post-mortem dari mereka yang tewas dalam kecelakaan itu, untuk mengidentifikasi orang yang mereka cintai.
Setidaknya 850 lainnya terluka dalam tabrakan itu.
Beberapa hari setelah kecelakaan tersebut, Menteri Perkeretaapian India Ashwini Vaishnaw mengatakan kecelakaan itu disebabkan oleh masalah persinyalan dan 'orang yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu' kini telah diidentifikasi.
Kendati demikian, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut pada saat itu, dengan mengatakan dirinya tidak ingin mendahului penyelidikan pemerintah terkait bencana tersebut.
Layanan kereta pun dilanjutkan 51 jam setelah kecelakaan maut itu, dan Vaishnaw terlihat melipat tangannya dalam doa saat melihat kereta pertama melintasi lokasi kecelakaan.
Indian Railways, jaringan rel terbesar keempat di dunia, menjalankan sekitar 14.000 kereta setiap hari dengan 8.000 lokomotif di atas sistem rel yang luas sepanjang sekitar 64.000 kilometer (km).