Menurut angka resmi, jaringan yang kini berada di bawah tekanan besar negara terpadat di dunia itu mengangkut lebih dari 21 juta penumpang setiap harinya.
India telah menginvestasikan sejumlah besar uang dalam beberapa tahun terakhir untuk tidak hanya meningkatkan jaringan relnya.
Namun juga menjalankan kereta ekspres, membangun stasiun kereta api modern, memasang rel baru dan memasang sistem persinyalan elektronik.
Kecelakaan pada Juni lalu menempati peringkat ketiga terburuk dan paling mematikan di India sejak 1995, saat 300 orang tewas setelah dua kereta ekspres bertabrakan di dekat Agra, lokasi berdirinya Taj Mahal.
( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )