Rianto (30), saksi mata warga setempat mengatakan, dirinya melihat mayat saat hendak mencari kepiting di sepanjang pantai dusun Kali Asin, Desa Pematang Pasir.
"Saat itu saya lagi nyari kepiting terus mencium aroma bau tidak sedap," kata Rianto, Sabtu (22/7/2023).
Namun, saat itu dirinya tidak menghiraukan aroma bau tidak sedap tersebut.
Lalu, dirinya terus melakukan aktivitasnya mencari kepiting, sembar mencari dimana sumber aroma bau tidak sedap tersebut.
"Setelah berkeliling mencari aroma bau tidak sedap tersebut, saya melihat gundukan di lumpur. Saya perhatikan seperti bentuk tubuh manusia," kata Rianto.
Lantas karena panik dirinya langsung pulang ke rumah dan memberitahukan penemuan mayat itu kepada rekan-rekannya.
"Saya dan beberapa teman saya kembali ke tempat itu. Lalau untuk memastikan itu benar-benar mayat, saya mengambil kayu dan mengangkat tangan wanita itu menggunakan kayu sembari memvideokannya," ujarnya
Setelah memastikan itu merupakan mayat, dirinya melaporkan penemuan mayat tersebut kepada ketua RT.
Lalu, kata Rianto, ketua RT melaporkan penemuan mayat tersebut ke pemerintah desa dan aparat yang berwenang untuk dilakukan proses evakuasi mayat.
Setelah itu, sekitar pukul 22.10 WIB, mayat di area pesawahan dusun Kali Asin, Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan itu dibawa oleh ambulance Puskesmas Ketapang ke RSUD Bob Bazar untuk di autopsi.
Kondisi mayat membusuk
Kondisi mayat wanita yang ditemukan di area pesawahan dusun Kali Asin, Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan telah membusuk.
Pihak kepolisian dan warga sulit mengenali mayat di area pesawahan dusun Kali Asin, Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan lantaran badan penuh lumpur dan tidak ada identitas ditubuh korban.
Salah seorang warga bernama Deni mengatakan saat ditemukan kondisi mayat sudah membusuk dengan dipenuhi belatung.
"Kondisinya sudah membusuk dan di penuhi belatung. Wajahnya sudah hancur, perut hancur," kata Deni, Sabtu (22/7/2023)