Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Basarnas Lampung telah menyelamatkan sebanyak 538 korban bencana hingga Juli 2023.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Lampung Deden Ridwansah mendata ada sebanyak 538 orang menjadi korban bencana hingga Juli 2023.
"Totalnya korban yang telah diselamatkan oleh tim ada 538 orang, terbanyak pada Maret ada 522 orang, Juli (11), Februari (4), April (1)," ujar Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah saat diwawancarai Tribun Lampung, Kamis (31/8/2023).
Dilanjutkan Deden, korban meninggal dunia akibat bencana di Lampung itu sebanyak 31 orang dan empat orang dilaporkan hilang.
Deden mengatakan, korban tersebut merupakan korban bencana alam banjir, longsor, kecelakaan kapal hingga mesin mati.
Basarnas juga telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi bencana Kebakaran Hutan Lahan (Karhutla).
"Kami bulan lalu sudah dua kali rapat dengan Gubernur Lampung terkait pembentukan satgas karhutla," kata Deden.
Satgas karhutla sudah terbentuk dan sebagai leading sektor yakni BPBD Provinsi Lampung akan berkoordinasi.
"Kalau Basarnas, TNI dan Polri, bahwa kami sebagai penanggungjawab di bidang operasi akan mempersiapkan segalanya," ujar Deden.
Kalau ada kejadian, unsur tersebut akan bahu membahu bersama dinas terkait memberikan perlindungan bagi masyarakat.
"Diharapkan Karhutla termasuk hotspot di Lampung tidak ada, secara umum kami sudah siap menghadapi bencana termasuk karhutla," ungkap Deden.
Basarnas Lampung mengimbau masyarakat untuk bersiap dalam menghadapi bencana elnino.
"Situasi cuaca mohon bersabar dan tetap tenang kalau kurang air bersih kordinasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan bantuan," kata Deden
"Kami bersama jajaran memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Deden.
Basarnas Lampung telah menggelar simulasi dalam penanganan korban dalam reruntuhan gedung.
"Kami melakukan simulasi ini untuk penanganan korban di reruntuhan dan kami ingin menunjukkan standar operasional prosedur (sop) menghadapi peristiwa reruntuhan gedung," kata Deden.
Tim telah dipersiapkan ketika ada bangunan runtuh yang membahayakan masyarakat.
"Jadi harus memahami mekanisme apa yang harus dilakukan hingga peralatannya apa saja yang dipersiapkan," kata Deden.
Basarnas Lampung telah berkolaborasi dengan harapan soliditas bisa berjalan dengan baik.
"Ke depan akan ada latihan bersama dengan harapan bisa dilakukan dengan melibatkan stakeholder terkait dalam menghadapi bencana," kata Deden.
Menurutnya Provinsi Lampung merupakan daerah yang rawan bencana dan diharapkan kewaspadaan untuk ditingkatkan.
"Diharapkan masyarakat juga saling mengingatkan untuk mempersiapkan termasuk bencana elnino," kata Deden.(Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra).