Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Bandar Lampung Budiman P Mega buka suara terkait penyebab kebakaran TPA Bakung, Bandar Lampung, Lampung.
Budiman mengklaim kebakaran TPA Bakung bukan karena pengelolaan sampah yang buruk.
Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Sebut Belum Perlu Tetapkan Status Tanggap Darurat Kebakaran TPA Bakung
Baca juga: Walhi Sebut Ada Potensi Limbah B3 Ikut Terbakar di TPA Bakung Bandar Lampung.
Pasalnya menurut Budiman kebakaran di TPA bukan hanya terjadi di Bandar Lampung saja.
Melainkan terjadi di sejumlah wilayah di Lampung bahkan di Indonesia.
"Kebakaran ini bukan hanya di TPA yang ada di Bandar Lampung saja, tetapi di wilayah lain juga," kata Budiman, Rabu (18/10/2023).
"Ini kan sedang el nino, panasnya luar biasa," ujarnya.
Akibat cuaca panas ini, Budiman mengatakan terdapat sejumlah kumungkinan faktor penyebab kebakaran di TPA Bakung.
"Kalau sengaja dibakar saya belum bisa komentar, tetapi bisa saja, karena banyak kemungkinan," ujarnya.
"Tetapi yang jelas saat ini cuaca kan sangat panas, bisa jadi karena gesekan gas metana, bisa karena putung rokok dan lain lain. Yang jelas bukan karena pengelolaannya," pungkasnya.
Diketahui dalam pemberitaan sebelumnya, Pemkot Bandar Lampung melalui Damkarmat Pemkot Bandar Lampung merasa belum perlu menetapkan status tanggap darurat pada kebakaran TPA Bakung.
Hal itu disampaikan Kepala Damkarmat Pemkot Bandar Lampung Anthoni Irawan.
Anthoni menyebut, berdasarkan pantauan pihaknya di TPA Bakung, sudah tidak ada lagi api sejak Senin (16/10/2023) lalu.
Oleh karenanya, status tanggap darurat dirasa belum diperlukan untuk kebakaran TPA Bakung.
"Berdasrkan hasil pantauan kondisi di lapangan (TPA Bakung) memang belum perlu ditingkatkan statusnya,” kata Anthoni, Rabu (18/10/2023).
"Sementara ini keadaan masih dapat dikendalikan," tuturnya.
Anthoni menyebut, saat ini pihaknya masih terus berupaya memadamkan bara api yang berada dibawah tumpukan sampah.
Untuk memadamkan bara api tersebut, Anthoni menyebut pihaknya mengerahkan 6 mobil damkar dan 5 alat berat.
"Kita kerahkan 6 mobil damkar, 3 alat berat dari DLH dan 2 dari PU," tuturnya.
“Selain itu kita juga dibantu oleh berbagai lembaga pemerintah dan swasta seperti BUMN dan PMI untuk suplai air. Tapi kendalanya sampai saat ini pun kita masih kekurangan suplai air untuk pemadaman,” lanjutnya.
Akan tetapi ia menyebut, pemdaman bara api di TPA Bakung diperkirakan akan selesai 4 hari ke depan.
"Kalau proses pemadaman stabil seperti ini, 3-4 hari ke depan pasti selesai," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)