Berita Lampung

Pemkot Bandar Lampung Minta Pedagang Pasar Bambu Kuning dan Simpur Center Jualan Online

Penulis: Riana Mita Ristanti
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadisdag Pemkot Bandar Lampung Wilson Faisol.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Pemkot Bandar Lampung meminta pedagang di Pasar Bambu Kuning hingga Simpur Center untuk mengikuti perkembangan zaman.

Kadisdag Pemkot Bandar Lampung Wilson Faisol mengungkapkan, pedagang Pasar Bambu Kuning hingga Simpur Center diminta mengikuti perkembangan dengan berjualan online agar tak tergerus oleh zaman.

Baca juga: Juru Parkir yang Dibekuk Polresta Bandar Lampung Residivis Narkoba

Baca juga: Juru Parkir Minimarket di Bandar Lampung Dibekuk Polisi Gegara Nyambi Jualan Sabu

Wilson menyebut, gaya hidup masyarakat saat ini sudah berubah tidak seperti dulu.

"Sekarang semua serba online, masyarakat sekarang lebih banyak belanja online dari pada offline," kata Wilson, Kamis (9/11/2023).

Hal itu mengingat saat ini pesatnya kemampuan teknologi yang dapat memudahkan masyarakat dengan hanya mengklik apa yang diinginkan.

"Sekarang semua serba klik klik saja melalui smartphone, nggak perlu waktu lama, barang sampai," ujarnya.

"Oleh sebab itu kami mengimbau dan mendorong pedagang kita untuk beradaptasi dengan teknologi yang ada," ucapnya.

Sebab, menurut Wilson, jika pedagang hanya mengeluhkan sepinya pembeli dan menyalahkan keadaan, hal tersebut tak akan memberikan dampak baik bagi pedagang.

Wilson juga menuturkan, ke depan pihaknya akan melakukan pembinaan terkait teknologi kepada pedagang.

"Insya Allah kita akan arahkan pedagang kita ini untuk mengikuti perkembangan jaman, sekarang kan sudah banyak marketplace," pungkasnya.

Hal senada juga sebelumnya dikatakan Kadis UMKM Pemkot Bandar Lampung, Riana Apriana.

Riana mengatakan, Penutupan TikTok Shop beberapa waktu lalu tak terlalu berdampak pada pembeli di Simpur Center Bandar Lampung.

Riana menilai, penutupan TikTok Shop oleh pemerintah pusat tak berpengaruh kepada sepi atau ramainya Simpur Center Bandar Lampung.

“Kayanya belum juga Simpur Center ramai, (Penutupan Tiktik Shop) tidak terlalu berdampak di Simpur Center,” kata Riana, Sabtu (4/11/2023).

Ia menilai, saat ini justru pedagang di Simpur Center yang mengeluh sepi pembeli harus belajar beradaptasi dengan perkembangan jaman.

“Sebenarnya kita mau nggak mau harus mengikuti perkembangan jaman, artinya mengikuti digitalisasi,” ucapnya.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

Berita Terkini