Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Harga beras di Lampung Selatan saat ini menyentuh harga Rp 14.600 per kilogram.
Ketua STIE M Kalianda Susilawati selaku pengamat ekonomi mengatakan, harga beras yang saat ini mahal, penyebab utamanya akibat cuaca yang belum bersahabat.
Baca juga: Kedapatan Bawa Sabu, Sopir Truk Lampung Selatan Dicokok Satlantas Polres Mesuji Polda Lampung
Baca juga: Berita Terbaru Tribun Lampung
"Kemarau yang lumayan lama, sehingga menyebabkan panen banyak yang gagal"
"Para petani padi banyak tidak berhasil apalagi yg mengandalkan tadah hujan,"
"Tentunya harga gabah ditingkat petani lumayan tinggi. Akibatnya kelangkaan gabah, begitu juga ditingkat penggiling menyesuaikan juga," kata Susilawati, Minggu (12/11/2023).
Susilawati pun memberikan solusi kepada pemerintah agar kenaikan harga beras tidak terus berlarut-larut.
"Nah kebijakan apa yang perlu diambil pemerintah sebagai saran dari kami. untuk jangka pendek, pembatasan penjualan gabah ke luar daerah. Jika ada yang melakukan, jika tidak ada Alhamdulillah. Maksudnya agar tersuplai daerah kita dulu," kata Susilawati.
Susilawati meminta agar Pemerintah mendorong Perum Bulog mengoptimalkan kembali lebih cepat pemasukan Impor dari berbagai negara.
"Tentunya dengan harapannya Perum Bulog penyaluran ke berbagai daerah disegerakan langsung ke masyarakat ataukonsumen dan tepat sasaran, melalui oprasi pasar," jelasnya.
Lalu untuk kebijakan jangka panjang, Susilawati mengatakan pemerintah mengusahakan sumur BOR untuk irigasi lahan pertanian.
Sebagai upaya meningkatkan produktifitas petani melalui kelompok tani, tentu dilengkapi mesin pompa airnya.
"Suatu harapan agar dapat membantu para petani kekeringan pada musim kemarau seperti ini. Apa lagi yang mengandalkan tadah hujan, perlu perhatian dari pemerintah," ujarnya. ( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )