Sedangkan, lanjut dia, seharusnya hal itu tak boleh dilakukan oleh bus pariwisata yang notabene bukan bus reguler.
Banyak dari bus pariwisata itu mengangkut penumpang di luar wilayah Terminal Mulyojati.
"Tapi mereka ada janjian tuh, bukan di sini, sedangkan mereka kan bus pariwisata bukan bus reguler," tuturnya.
"Mereka itu gak ada yang masuk ke terminal, tapi mereka janjian di luar," tambahnya.
Ia meminta kepada pihak berwenang untuk bisa menertibkan para bus pariwisata nakal yang kerap mengambil keuntungan dengan mengangkut penumpang bus reguler.
"Harusnya dari pihak berwenang itu ada ketegasan, ya harusnya ada ketegasan," tukasnya.
Ditanya tentang potensi penumpang saat Nataru kali ini, ia mengatakan tak ada kenaikan yang signifikan.
"Kalo perbandingannya sih ada ya perbandingannya, tapi sedikit," kata Rendi.
"Di 2022 kan sudah dibebaskan, jadi perubahannya tidak signifikan," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)