Berita Lampung

Konsumsi Yodium Berlebihan Bisa Picu Hipertiroid

Penulis: Jelita Dini Kinanti
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr Ira Laurentika SpPD.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Hipertiroid adalah penyakit akibat kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh.

Kondisi kelebihan hormon tiroid ini dapat menimbulkan gejala jantung berdebar, tangan gemetar, dan berat badan turun drastis.

Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher dan berperan sebagai penghasil hormon tiroid.

Hormon ini berfungsi untuk mengendalikan proses metabolisme, seperti mengubah makanan menjadi energi, mengatur suhu tubuh, dan mengatur denyut jantung.

dr Ira Laurentika SpPD dari RSUD Abdul Moeloek mengatakan, hipertiroid terjadi karena produksi hormon tiroid yakni triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4) berlebihan.

Dikatakannya, hipertiroid paling sering disebabkan oleh graves disease.

"Graves disease 80 persen diderita oleh wanita," kata anggota PAPDI Cabang Lampung itu, Jumat (9/2/2024).

Graves disease adalah penyakit autoimun, dimana tubuh menghasilkan autoantibodi yang menyerang kelenjar tiroid. Sehingga menyebabkan kelenjar tiroid membesar dan bekerja lebih banyak.

Akibatnya, kelenjar tiroid menghasilkan lebih banyak hormon tiroid.

Selain graves disease, pembesaran nodul tiroid juga menjadi penyebab hipertiroid.

Nodul tiroid adalah benjolan di kelenjar tiroid yang sebagian besar bersifat jinak.

Hingga saat ini penyebab nodul tiroid dan graves disease tidak diketahui secara pasti.

Namun besar kemungkinan graves disease dan nodul tiroid disebabkan faktor genetik.

Ada beberapa makanan yang dianggap bersifat goitrogen atau menyebabkan benjolan di kelenjar tiroid, namun tidak terbukti secara ilmiah.

Tak hanya itu, penyakit hipertiroid juga bisa disebabkan tiroiditis, yakni peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

Halaman
123

Berita Terkini