“Terus tutup lagi karena saya sambil buka butik, setelah itu saya buka lagi restoran dengan nama Pondok Indah. Sekalian buka butik juga, terima katering juga. Akhirnya tutup lagi pas kita kemarin covid, dua tahun kita vakum,” ungkapnya.
Setelah vakum, Lina beranjak dengan membangun bisnis kuliner makanan khas Lampung.
Tentu ingin berbeda dari lainnya, Seruit Buk Lin menampilkan cara penyajian yang berbeda yakni dengan muput lesung atau tradisi khas dengan cara menggambungkan bahan-bahan makanan pada satu lumpang.
Seperti nasi, sambal seruit, lalapan, serta lauk, lalu diaduk secara bersamaan.
“Terus kita buka seruit Lampung, akhirnya kita pake nama seruit. Di sini, sebenarnya makanan dengan menu yang kita jual sama. Hanya pada sambelnya yang berbeda sama penyajiannya aja yang beda,” imbuhnya.
(Tribunlampung.co.id/Fenty Novianti)