Karena itulah, kehadiran organisasi profesi seperti FJPI mempunyai peran penting untuk memperkuat advokasi terhadap jurnalis perempuan.
Selama ini, media masih dianggap sebagai industri yang maskulin sehingga sebagian besar pekerjanya adalah jurnalis laki-laki. Kesempatan jurnalis perempuan untuk mencapai posisi penting di perusahaan, seperti menjadi editor hingga pemimpin redaksi juga masih sangat kecil.
Meski begitu, Santi menyebut, ada peningkatan persentase keterlibatan perempuan sebagai pimpinan organisasi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Peningkatan keterlibatan perempuan sebagai pemimpin ini tentu harus terus didorong dengan upaya peningkatan kapasitas bagi jurnalis perempuan di Indonesia.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)