Mutiara Ramadan

Ngabuburit yang Berpahala

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NGABUBURIT BERPAHALA - Wakil Ketua PWM Muhammadiyah Hasbullah dalam program Mutiara Ramadan yang tayang di kanal YouTube Tribun Lampung, Senin (17/3/2025).

Menuntut ilmu adalah amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." 

“Maka, menghadiri majelis ilmu, baik secara langsung maupun melalui media online, adalah salah satu cara mengisi ngabuburit yang berpahala,” imbuh Hasbullah.

Ngabuburit keempat dengan cara bersedekah dan berinfak. Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana pahala sedekah dilipatgandakan. 

Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa untuk berbuka, maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun."

Oleh karena itu, mari manfaatkan kesempatan ini untuk berbagi dengan sesama, baik dengan memberikan makanan berbuka puasa maupun bersedekah kepada mereka yang membutuhkan.

Ngabuburit kelima dengan cara menjalin silaturahmi. Menjaga hubungan baik dengan keluarga, terutama dengan orang tua, adalah bagian dari ajaran Islam. 

“Menjelang berbuka, kita bisa menggunakan waktu untuk menelepon atau video call dengan orang tua dan keluarga, menanyakan kabar mereka, serta berbagi cerita tentang keindahan Ramadan,” tutur Hasbullah.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 183 bahwa puasa diwajibkan kepada orang-orang yang beriman agar mereka bertakwa. 

Salah satu bentuk ketakwaan adalah menjaga hubungan baik dengan sesama, terutama dengan keluarga atau silaturahmi.

Mari kita jadikan Ramadan tahun ini sebagai yang terbaik dalam hidup kita. 

“Gunakan waktu ngabuburit untuk hal-hal yang berpahala, sehingga Ramadan ini tidak hanya memberikan kebahagiaan di dunia, tetapi juga menjadi bekal bagi kita di akhirat.”

Mari kita renungkan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 110: "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah."

“Semoga kita termasuk dalam golongan yang senantiasa menegakkan kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin,” tutupnya. 

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

Berita Terkini