Dia juga membuat peci Tapis, tungkus, dan baju sulam usus Balita.
Dengan omzet yang mencapai puluhan juta setiap bulannya, Meri terus berpegang pada prinsip awalnya yakni memberdayakan perempuan dan melestarikan budaya.
“Bagi saya, bisnis ini lebih dari sekadar mencari keuntungan. Ini tentang memberikan kesempatan dan membawa perubahan positif dalam kehidupan ibu-ibu di sekitar saya,” pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )