TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Way Kanan - Peltu Lubis yang hendak melarikan diri dari lokasi, sempat dikejar oleh Briptu Ghalib Surya Ganta.
Dalam pengejaran tersebut, Briptu Ghalib malah mendapat tembakan timah panas dari Kopda Basarsyah.
Hal ini terungkap dalam rekonstruksi kasus penembakan tiga anggota kepolisian di Kabupaten Way Kanan, Lampung, Kamis (17/4/2025).
Dalam rekonstruksi yang dipimpin langsung oleh Dansatlak Idik Denpom II/3 Lampung, Kapten CPM Kurinci, dijelaskan bahwa Kopda Basarsyah menembak ketiga korban secara berurutan sendirian.
Ia berhasil membidik sebelum para korban sempat melakukan tembakan.
Korban pertama adalah Aipda Petrus Apriyanto. Menurut pemaparan Kurinci, saat itu Petrus terlihat mendekati tersangka sambil mengarahkan senjata.
"Tersangka melihat korban 1 (Aipda Petrus), lalu menembak sebanyak dua kali," ujar Kurinci.
Kemudian, AKP Lusiyanto yang mendengar suara tembakan langsung bereaksi dengan mengarahkan pistol revolver miliknya ke arah tersangka.
Namun, sebelum sempat melepaskan tembakan, Kopda Basarsyah sudah lebih dahulu menembak sebanyak tiga kali ke arah AKP Lusiyanto.
Korban ketiga, Briptu Ghalib Surya Ganta, menjadi sasaran saat mencoba melumpuhkan tersangka lain, Peltu Lubis, yang hendak melarikan diri dari lokasi.
Kopda Basarsyah kembali melepaskan tembakan tiga kali ke arah Briptu Ghalib.
Sengaja Bawa Senjata
Tersangka Kopral Dua (Kopda) Basarsyah sengaja membawa senjata laras panjang ilegal dari rumah sebelum peristiwa tragis itu terjadi.
"Khusus pada adegan pertama, tersangka mengambil senjata laras panjang yang disembunyikan di plafon kamar belakang rumahnya," terang penyidik dari Denpom II/3 Lampung dalam pemaparan di lokasi rekonstruksi.
Setelah itu, dalam adegan kedua, senjata tersebut disembunyikan di belakang mobil Hilux milik Kopda Basarsyah.