Berita Lampung

Perwakilan Warga Pesawahan Demo Tolak Pemberitaan Miring Pemkot Bandar Lampung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WARGA PESAWAHAN DEMO - Perwakilan warga Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan melakukan demonstrasi di depan kantor kelurahan setempat, menolak pemberitaan miring Pemerintah Kota Bandar Lampung, Rabu (30/4/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Perwakilan warga Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan melakukan demonstrasi di depan kantor kelurahan setempat, menolak pemberitaan miring Pemerintah Kota Bandar Lampung, Rabu (30/4/2025).

Puluhan warga tersebut membentangkan banner bertuliskan "Tangkap provaktor demo yang menjual kami warga masyarakat yang menjadi korban banjir Bandar Lampung".

"Kami warga masyarakat korban banjir Kelurahan Pesawahan menuntut aparat kepolisian untuk mengusut dan menangkap dalang unjuk rasa anarkis di kantor pemda kota Kota Bandar Lampung yang menjual kami warga masyarakat korban banjir"

"Masyarakat Kel Pesawahan bersama2 Pemda Kota Bandar Lampung mengatasi banjir".

Perwakilan masyarakat TBS muhammad irpandi mengutuk oknum-oknum yang mengatasnamakan warga Bandar Lampung yang mengaku-ngaku korban banjir.

"Kita cuma menuntut. Kita nggak permasalahkan mereka berdemo. Kita beterimakasih. Kita tidak terima mereka demo mengatasnamakan masyarakat Bandar Lampung korban banjir," ujarnya.

Ia menyebut pemerintah kota Bandar Lampung telah bekerja dengan maksimal dalam menangani permasalahan banjir.

"Saya lihat wali kota datang. Dari pagi sampai malam. Melihat kondisi kami. Memberikan bantuan," ujarnya.

Menurutnya, penanganan banjir saat ini, sudah lebih baik dari sebelumnya.

"Kalau berbicara fakta pemerintah kota Bandar Lampung sudah melakukan penanganan banjir dengan baik," ujarnya.

"Malah lebih baik dari sebelumnya," sambungnya.

Ia malah mempertanyakan apakah oknum-oknum yang mengatasnamakan warga korban banjir datang saat pas kejadian banjir.

"Saya juga mantan aktivis. Kalau mau membuat orang marah itu tidak seperti itu. Sampaikan dengan baik," ujarnya.

"Ini malah mengelurkan kata-kata kasar dan tidak pantas. Tidak beretika. Apakah mereka yang mengatasnamakan warga korban banjir datang saat pas kejadian banjir," tukasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus ) 

Berita Terkini