"Saya dalam sepuluh tahun terakhir ini kendaraan patah as, tengah-tengah persis tiga kali, karatan," ujar Susmintarta, ditemui di Sayung, Selasa (12/11/2024).
Dia menilai, banjir rob merupakan masalah klasik dan pemerintah daerah maupun pusat tidak serius menangani banjir rob, ibarat 'dingoni' atau pelihara dalam istilah Jawa.
"Pemerintah harus turun, mau tidak, anggaran dari pusat-provinsi ada, tinggal pemerintah mau tidak, kelihatannya enggan sekali. Apakah ini, kalau orang Jawa robnya itu 'dingon', ini yang menjadi persoalan. Mustinya serius lah," pungkas Sus.
(tribunnetwork)