Berita Terkini Nasional

Remaja SMP Dilaporkan Hilang, Orang Tua Syok Ditemukan di Kamar Hotel, Open BO

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OPEN BO: Foto ilustrasi, korban asusila. Orang tua mana yang tidak syok mengetahui anak gadisnya, yang beranjak dewasa dan masih duduk di bangku SMP, bertingkah laku tak selayaknya. Sang orang tua bahkan sempat melaporkan gadis remajanya hilang, lantaran selama 14 hari tak kunjung pulang ke rumah. Namun, betapa kagetnya kedua orang tua itu ketika mendapati anak gadis yang masih berusia 15 tahun itu ditemukan di kamar hotel bersama 4 orang pria dewasa. Terungkap pula, jika gadis remaja itu melakukan profesi sebagai tuna susila alias open booking ( open BO ).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Surabaya - Orang tua mana yang tidak syok mengetahui anak gadisnya, yang beranjak dewasa dan masih duduk di bangku SMP, bertingkah laku tak selayaknya.

Sang orang tua bahkan sempat melaporkan gadis remajanya hilang, lantaran selama 19 hari tak kunjung pulang ke rumah.

Namun, betapa kagetnya kedua orang tua itu ketika mendapati anak gadis yang masih berusia 15 tahun itu ditemukan di kamar hotel bersama 4 orang pria dewasa.

Terungkap pula, jika gadis remaja itu melakukan profesi sebagai tuna susila alias open booking ( open BO ).

Ada dugaan jika remaja SMP berinisial RAB itu menjadi korban eksploitasi seksual.

Kisah yang membuat para orang tua bergidik itu datang dari Surabaya.

Begini Cerita Lengkapnya

Seorang siswi SMP berinisial RAB (15) asal Kecamatan Tegalsari, Surabaya, yang sempat dilaporkan hilang, ditemukan di satu hotel bersama empat pria dewasa.

Ia diduga terlibat dalam praktik prostitusi online setelah diajak oleh teman perempuannya yang lebih tua.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala DP3APPKB Kota Surabaya, Ida Widayati, seusai pihaknya menerima laporan dan hasil penelusuran aparat kepolisian.

"Itu sudah open BO (prostitusi online), dia sudah gabung sama yang dewasa."

"Temennya yang juga menginap di hotel itu yang punya aplikasi," kata Ida saat dikonfirmasi, Sabtu (21/6/2025).

Menurut Ida, kasus ini tidak bisa dipandang sebagai anak hilang semata.

Ia menilai korban diajak dan dipengaruhi oleh temannya berinisial LZV (20) untuk bergabung dalam aktivitas tersebut.

"Kalau anak-anak (terhitung) tetap korban, karena sebetulnya kalau ditelusuri dari kronologinya dia korban dari dewasa tadi."

"Tapi hasilnya mereka bagi, bukan cuman pelaku," lanjutnya.

Positif Narkoba

Setelah penggerebekan, korban menjalani tes narkoba dan hasilnya dinyatakan positif.

Pemerintah Kota Surabaya berencana untuk merehabilitasi korban, meski masih berkoordinasi dengan keluarga.

"Anak ini sakit, karena sudah konsumsi (narkoba) begitu, mau kita rehabilitasi si anak ini."

"Ini masih komunikasi sama bapaknya, karena masih alot melepas anaknya mau kita rawat," jelas Ida.

Sementara itu, Kanit PPA Polrestabes Surabaya, Iptu Eddie Octavianus Mamoto, mengatakan, hingga kini pihak kepolisian belum menemukan cukup bukti untuk menetapkan kasus ini sebagai tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Sejauh ini kami belum bisa membuktikan (dugaan TPPO), dan memang pada saat tertangkap tangan juga (korban dan 4 pria) tidak sedang ada dilakukan persetubuhan itu," ujar Eddie.

Hilang 19 Hari

Kasus ini mencuat setelah orang tua korban melaporkan anaknya hilang pada Rabu (28/5/2025).

Setelah mendapat informasi, polisi mendatangi satu hotel di kawasan Tegalsari dan menemukan korban di lokasi tersebut pada Sabtu (14/6/2025).

"Setelah didatangi ternyata benar, di kamar hotel ditemukan anak yang hilang, beserta lima temannya," kata Kapolsek Tegalsari, Kompol Rizki Santoso, Rabu (18/6/2025).

Polisi mendapati korban bersama empat pria berinisial RH (22), DA (23), RAF (18), dan RH (21) serta seorang perempuan dewasa, LZV.

"Jadi totalnya (di dalam kamar hotel) ada 6 orang, satu orang anak-anak dan lima dewasa. Yang hilang ini kebetulan anak-anak masih 15 tahun, perempuan masih SMP," ujar Rizki.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi juga menemukan narkotika jenis sabu, alat hisap, dan timbangan elektronik di kamar hotel.

Barang-barang tersebut kini ditangani oleh Sat Narkoba Polrestabes Surabaya.

"Untuk penyalahgunaan narkoba, sudah secara kasat mata terlihat dari beberapa barang bukti yang kami temukan," tambah Rizki.

Kasus ini tentu saja jadi pelajaran bagi kita semua. Bagaimana orang tua menjalankan komunikasi dengan anak.

Sebab, pergaulan sangat mudah membawa anak melakukan hal yang sangat buruk. Bahkan mereka akan mengambil keputusan sendiri.

Baca juga: Istri di Bogor Dibacok Suami Setelah Cekcok soal Open BO

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNPEKANBARU.COM )

Berita Terkini