Ia mengatakan, adanya ekshumasi tersebut dalam rangka penyelidikan kematian korban Pratama Wijaya.
Yosef mengatakan, dari hasil penyelidikan awal bahwa korban diduga mengalami kekerasan fisik selama mengikuti Diksar.
Korban sempat ditendang di bagian perut dan dadanya, serta dipaksa meminum spirtus.
"Korban juga ditemukan mengalami luka di leher hingga siku tangan kiri, bagian atas perut hingga pembekuan darah di kepala korban," ungkap Yosef.
Korban pasca mengikuti diksar kesehatannya menurun drastis hingga korban berhenti mengikuti perkuliahan.
Korban mengalami kondisi terburuk hingga akhirnya dirawat di RSUDAM dan meninggal dunia.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)