TOPIK
Mahasiswa FEB Unila Meninggal
-
Wirna Wani, ibu dari almarhum Pratama Wijaya Kusuma, korban Diksar Mahepel FEB Unila menegaskan anaknya tidak memiliki penyakit tumor
-
Menurut Sunyono, Unila hanya memberi izin aktivitas mahasiswa di luar kampus dengan ketentuan yang ketat.
-
Dalam kasus ini, Polda Lampung telah melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk ekshumasi terhadap jenazah Pratama Wijaya Kusuma.
-
Sunyono mengatakan, tindakan tegas berupa sanksi akademik akan segera diputuskan setelah kepolisian menetapkan tersangka.
-
Jenazah almarhum telah diekshumasi oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.
-
Dokter forensik mitra RS Bhayangkara, I Putu Suwartama Wiguna, mengatakan penyebab kematian Pratama Wijaya Kusuma adalah tumor pada otak.
-
Indra Hermawan mengungkapkan, korban dalam perkara dugaan kekerasan Diksar Mahepel FEB Unila ini tidak hanya satu orang.
-
Polda Lampung melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Pratama Wijaya Kusuma, Senin (30/6/2025).
-
Pembongkaran makam mahasiswa korban diksar maut FEB Unila, Pratama Wijaya Kusuma, dilakukan 4 orang dengan durasi 30 menit.
-
Ayah Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa FEB Unila korban diksar maut Abqori meminta agar pelaku yang membunuh anaknya dihukum setimpal.
-
Ibu Korban, Wirna Wani tidak menghadiri ekshumasi tersebut dan hanya ayah dari Pratama Wijaya.
-
Ekshumasi makam korban diksar maut Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila), Pratama Wijaya memakan waktu 4 jam lamanya.
-
Polda Lampung melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa korban diksar maut Mahepel FEB Unila.
-
Wirna mengatakan, pihaknya mengizinkan adanya ekshumasi dengan harapan pelaku segera ditetapkan sebagai tersangka.
-
Polda Lampung akan melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Pratama Wijaya Kusuma.
-
Kuasa hukum mahasiswa yang menjadi korban diksar Mahepel FEB Unila berencana melayangkan surat ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
-
Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH Unila), Heni Siswanto, meminta kepada pihak kepolisian untuk menangani perkara Pratama Wijaya Kusuma.
-
Kematian mahasiswa FEB Unila itu diduga akibat mengalami kekerasan saat mengikuti diksar di Gunung Betung, Pesawaran, pada 11-14 November 2024 silam.
-
Unila membekukan sementara organisasi kemahasiswaan (ormawa) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel) Fakultas Ekonomi
-
Dirreskrimum Polda Lampung Kombes Pol Pahala Simanjuntak mengatakan, pihaknya akan melakukan ekshumasi jasad mahasiswa Pratama.
-
Seribuan mahasiswa Universitas Lampung (Unila) menggelar aksi menyalakan lilin hingga taruh bunga di depan foto mendiang almarhum Pratama Wijaya.
-
Prof Sunyono mengatakan, pihaknya telah melibatkan berbagai unsur untuk melakukan investigasi pasca peristiwa meninggal Pratama Wijaya Kusuma.
-
Mahepel FEB Unila akhirnya memberikan klarifikasi terkat tudingan kekerasan yang menewaskan anggotanya, Pratama Wijaya Kusuma.
-
Wirna Wani didampingi sang suami dan kuasa hukum dari LBH Sungkai Bunga Mayang mendatangi SPKT Polda Lampung.
-
Sebelumnya Pratama bersama rekan-rekannya mengikuti pendidikan dasar anggota baru Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel) Unila pada 11-14 Nov
-
Aksi 1.000 lilin tersebut untuk mengenang 40 hari meninggalnya mahasiswa jurusan Bisnis Digital FEB Unila korban Diksar Mahepel tersebut.
-
Dirreskrimum Polda Lampung Kombes Pahala Simanjuntak membenarkan pihaknya tengah mendalami peristiwa diksar Mahepel Unila yang menewaskan Pratama.
-
Dekan FEB Unila Prof Nairobi mengatakan akan menghukum dosen jika mengintimidasi nilai mahasiswa yang menggelar aksi untuk Pratama Wijaya Kusuma.
-
BEM Unila mengadukan kasus kekerasan yang menewaskan mahasiswa FEB ke Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.
-
Kepala Divisi Advokasi LBH Bandar Lampung Prabowo Pamungkas menyebut, tidak ada alasan yang membenarkan tindakan kekerasan dalam proses kaderisasi ole