Mahasiswa FEB Unila Meninggal

Ibu Mahasiswa Unila Korban Diksar Maut Tegaskan Anaknya Tidak Punya Penyakit Tumor

Wirna Wani, ibu dari almarhum Pratama Wijaya Kusuma, korban Diksar Mahepel FEB Unila menegaskan anaknya tidak memiliki penyakit tumor

Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni yuntavia
Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra 
BANTAH PENYAKIT TUMOR - Wirna Wani, ibu dari almarhum Pratama Wijaya Kusuma. Dia menegaskan anaknya tidak memiliki penyakit tumor sebagaimana disebutkan dalam hasil ekshumasi tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung, Rabu (8/10/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung Wirna Wani, ibu dari almarhum Pratama Wijaya Kusuma, korban kegiatan Diksar Mahasiswa Pecinta Alam (Mahepel) FEB Universitas Lampung (Unila), menegaskan anaknya tidak memiliki penyakit tumor sebagaimana disebutkan dalam hasil ekshumasi tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

“Anak saya tidak memiliki riwayat penyakit tumor di kepala seperti yang disebut dalam hasil ekshumasi tim forensik RS Bhayangkara Polda Lampung,” ujar Wirna Wani, Rabu (8/10/2025).

Ia menyatakan, selama hidupnya Pratama tidak pernah menderita penyakit berat apalagi tumor otak.

“Anak kami baru dirawat di rumah sakit setelah mengikuti kegiatan diksar tersebut. Sebelumnya, Pratama tidak pernah dirawat di rumah sakit,” lanjutnya.

Menurut Wirna, anaknya dirawat usai mengikuti kegiatan Diksar dan sejak kecil tidak pernah menunjukkan gejala atau keluhan sakit serius.

Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban, Icen Amsterly dari LBH Sungkai Bunga Mayang, menilai hasil ekshumasi belum sepenuhnya menjawab dugaan adanya kekerasan dalam kegiatan Diksar.

“Berdasarkan diskusi dengan tim dokter forensik, ditemukan adanya retakan di bagian belakang tengkorak kepala Pratama,” kata Icen.

Ia menambahkan, retakan tersebut diperkirakan terjadi dalam waktu kurang dari satu tahun, sehingga tidak menutup kemungkinan akibat kekerasan saat kegiatan Diksar berlangsung.

“Tim dokter memang tidak memastikan hal itu. Jadi, tugas penyidiklah yang harus membuktikannya,” jelasnya.

Icen berharap penyidik Polda Lampung dapat segera menuntaskan kasus ini dan menetapkan tersangka agar keluarga memperoleh keadilan dan kepastian hukum.

“Kami mendukung penuh proses hukum ini agar tidak berlarut-larut dan segera ada titik terang,” pungkasnya.

Sebelumnya, tim dokter forensik RS Bhayangkara Polda Lampung menyampaikan hasil autopsi dan ekshumasi yang menunjukkan penyebab kematian Pratama karena adanya tumor di kepala.

Namun, tim medis menjelaskan tanda-tanda kekerasan sulit diidentifikasi karena kondisi jasad korban sudah mengalami pembusukan.

Tumor di Otak 

Polda Lampung mengungkap hasil ekshumasi Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Universitas Lampung yang meninggal dunia seusai mengikuti kegiatan pendidikan dasar Mahasiswa Pecinta Alam (Mahepel) FEB Unila. Dokter forensik mitra RS Bhayangkara, I Putu Suwartama Wiguna, mengatakan penyebab kematian Pratama Wijaya Kusuma adalah tumor pada otak.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved