Namun, kapal ini mengalami musibah tragis saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, Rabu malam.
Baru sekira 25 menit berlayar, kapal mengalami kebocoran di ruang mesin, yang kemudian memicu padamnya sistem kelistrikan atau blackout.
Tak lama setelah itu, kapal kehilangan keseimbangan dan tenggelam di Perairan Selat Bali sekira pukul 23.30 WIB.
Insiden ini terjadi saat kondisi gelombang setinggi 1,7 hingga 2,5 meter.
Berdasarkan data sementara hingga Jumat (4/7/2025) pagi, dilaporkan 33 orang, termasuk penumpang dan awak kapal ditemukan selamat.
Sementara tujuh lainnya yang terdiri dari tiga penumpang dan empat kru kapal, tewas.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com