Lebih lanjut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan merenovasi rumah Ratih.
Renovasi dilakukan lantaran rumahnya masuk kategori tak layak untuk dihuni oleh tiga kepala keluarga (KK).
"Karena rumahnya tidak sehat, jadi persoalan mendasarnya juga kita selesaikan," ujar Tri, dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, pemerintah setempat juga akan menyekolahkan tiga dari empat anak Ratih yang kini berhenti karena terbatas biaya.
"Ini semua nanti akan disiapkan oleh Dinas Pendidikan," ungkap Tri.
Tri juga memastikan, Ratih lumpuh bukan karena malapraktik atau pun kelalaian medis pada saat operasi caesar.
"Bukan, jadi yang bersangkutan dalam kondisi emergensi harus dilakukan operasi untuk menyelamatkan ibu dan anak."
"Saat itulah diketahui ada gejala-gejala yang lain," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Ratih sempat menjalani operasi pembedahan ketika efek bius belum bekerja penuh.
Kondisi ini membuatnya terpaksa berteriak menahan rasa sakit ketika sang dokter membedah perutnya.
Mendengar teriakan tersebut, sang dokter akhirnya sempat menghentikan operasi.
Tak lama, seorang suster kembali menyuntikkan obat bius ke tubuhnya, yang disusul operasi caesar lanjutan.
Ratih pun kembali teriak kesakitan lantaran obat bius kembali belum bekerja sepenuhnya.
Saking sakitnya, Ratih pun pasrah apabila ajal menjemput di tengah perjuangannya melahirkan sang buah hati.
Setelah operasi caesar selesai, Ratih kemudian menjalani rawat inap selama tiga hari dengan kondisi tubuh tak mampu bergerak normal.