Ia menduga hal itu akibat efek bius.
Kendati tubuh belum fit, Ratih tetap memaksakan diri pulang ke rumah.
Setelah itu, tubuhnya justru semakin sulit digerakkan.
Beberapa bulan berikutnya, ia kembali mendatangi rumah sakit tersebut untuk mengecek kondisi kesehatannya.
Kala itu, sang dokter mendiagnosis Ratih mengalami tuberkulosis tulang dan diharuskan menjalani operasi pemasangan pen.
Ratih akhirnya menuruti saran dari dokter.
Operasi pemasangan pen pun dilakukan.
Setelah operasi pemasangan pen, Ratih kemudian meminum sebuah obat pemberian dokter.
Namun, vukannya membaik, tubuh Ratih justru semakin lemas setelah mengkonsumsi obat tersebut.
Hingga akhirnya ia benar-benar lumpuh total pada April 2025.
Kini, Ratih mengalami lumpuh total, bahkan, beratnya badannya sampai menurun drastis.
( Tribunlampung.co.id / Tribun-Medan.com )