Tribunlampung.co.id, Jakarta - Hukuman narapidana berinisial AN akan bertambah karena terjerat kasus lagi.
AN ditangkap Subdit Cyber Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya karena diduga menjadi muncikari atau pengendali prostitusi online dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur sejak 2023 lalu.
Saat ini, berkas kasus AN sedang dilengkapi polisi sebelum dilimpahkan ke jaksa.
Tersangka AN sebelumnya tersandung kasus sama yaitu menjajakan remaja atau pelajar SMA ke lelaki hidung belang.
Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo mendukung penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian.
Ia bahkan tidak menutup-nutupi kasus tersebut kepada publik karena pihaknya tidak bakal melindung pelaku kejahatan yang ada di dalam Lapas Cipinang.
"Kami tidak akan melindungi, tidak akan menutupi siapapun yang terlibat. Kami akan dukung pihak Polda Metro Jaya," tegas Wachid, Selasa (22/7/2025).
Menurut Wachid, Polda Metro Jaya akan melengkapi berkas perkara tersangka AN untuk dikirim ke Kejaksaan Negeri Tinggi.
Apabila berkasnya dinyatakan lengkap, maka status AN akan menjadi tahanan kejaksaan sementara waktu sampai sidang di pengadilan selesai.
"Nah, putusan dari pengadilan nanti tentunya ini bisa menambah hukuman yang bersangkutan. Artinya bahwa warga binaan pun di dalam itu juga bisa terkena pidana tambahan," ungkapnya.
Kasus open BO terungkap
Sebelumnya, Subdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkap kasus open BO yang melinatkan narapidana berinisial AN pada 15 Juli 2025 lalu.
Pengungkapan ini berkat kerjasama antara Subdit Siber Polda Metro Jaya bersama pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur.
Kalapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo mengatakan, setelah menerima informasi dari Polda Metro Jaya, pihaknya langsung menggelar razia dan menemukan Hp dari tangan AN.
"Kami juga memberikan ruang kepada tim Polda untuk menindaklanjuti itu. Kami mendukung sepenuhnya, jadi pengungkapan itu sebenarnya hasil kerja sama antara Polda Metro Jaya dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasarakatan. Kami di lapas Cipinang mendukung secara penuh Polda Metro Jaya untuk pengungkapan tersebut," tegas Wachid saat ditemui wartawan, Senin (21/7/2025).