Ada sekitar 9-15 tusukan yang mendarat di tubuh Astri. 

Menurut kakak kandung Astri, Novi saat diwawancarai di RSUD Djoelham Binjai, korban dan suaminya yang oknum TNI sudah pisah ranjang bahkan tinggal di rumah berbeda tiga bulan belakangan. 

"Adik saya pergi dari rumah usai hari Raya Haji kemarin karena dipukul suaminya dan tinggal sama mamak kami di Kilometer 18, Kota Binjai. Semenjak itu mereka pisah ranjang karena adik saya engak tahan," kata Novi. 

Selain sering mendapat KDRT, diduga oknum TNI tersebut kencanduan judi online hingga main tangan, serta tidak lagi memberikan nafkah kepada korban.

Kodam Diminta Perhatikan Anak Korban 

Keluarga Astri Gustina Ayu Yolanda (35) meminta Kodam I/BB memperhatikan nasib keempat orang anaknya yang masih kecil-kecil. 

Diketahui Astri dibunuh oleh suaminya yang oknum TNI berinisial Sersan Mayor (Serma) TDA, di Jalan Pasar Besar, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Rabu (23/7/2025) pagi. 

"Almarhumah meninggalkan 4 orang anak yang masih kecil-kecil dan butuh biaya sekolah dan segala macamnya dan diperhatikan oleh instansi terkait," ujar Muhammad Fadhil abang ipar Astri sembari menahan tangisnya, Kamis (24/7/2025). 

Lanjut Fadhil, yang lebih menyakitkan lagi, Astri ditikam Serma TDA dengan sangkurnya di depan anaknya yang masih kecil. 

"Hasil keterangan dari rumah sakit, ada 12 tusukan. Yang paling parah di leher," kata Fadhil. 

Keluarga Astri juga berharap oknum TNI Serma TDA dihukum yang seberat-beratnya karena telah menghabisi nyawa istrinya sendiri. 

"Kami berharap agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya. Adik kami telah meregang nyawa, kami berharap dia (pelaku) dihukum begitu," ujar Fadhil.

Diketahui jenazah Astri dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Wahidin, Sumber Mulyo Rejo, Kecamatan Binjai Timur. 

(Tribunlampung.co.id)