TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Namanya Suwandi. Pemuda kelahiran Pasarwajo, 2 Desember 2003 itu baru saja resmi dilantik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Bukan sekadar lulus, Suwandi bahkan dinobatkan sebagai lulusan terbaik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan ke-32 tahun 2025.
Suwandi bukanlah anak yang memiliki banyak privilege untuk menjadi lulusan terbaik dengan IPK tertinggi yakni 3,87 di angkatannya.
Ia bukan dari keluarga kaya.
Ayahnya adalah seorang tukang bakso yang berjualan di sekitar rumahnya di Pasarwajo, sebuah kecamatan di pelosok Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
"Alhamdulillah sebelumnya tidak menyangka. Karena saya dari daerah yang cukup jauh, bukan dari daerah yang kota. Namun bisa survive, bisa mencapai nilai tertinggi IPDN angkatan 32," kata Suwandi usai pelantikan lulusan IPDN sebagai ASN di Kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin (28/7/2025).
Perjalanan Suwandi menjadi lulusan terbaik IPDN tidaklah mudah.
Ia memulai perjalanannya menjadi praja IPDN pada tahun 2021, tepat saat pandemi Covid-19 masih melanda.
Untuk mengikuti seleksi, ia harus menempuh perjalanan laut selama 6-8 jam dari Buton ke Kendari.
Namun segala keterbatasan tak menyurutkan semangatnya.
“Nilai seleksi kemampuan dasar (SKD) saya saat itu 446, peringkat 9. Saat pantukhir, saya berhasil meraih posisi ketiga tingkat provinsi dan dinyatakan lulus IPDN,” ujarnya.
Dengan semangat dari dalam diri serta dukungan luar biasa dari orang tua, Suwandi mampu bertahan dan bahkan unggul dari ribuan rekan-rekannya.
Ia mengambil Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik dan menyelesaikan pendidikan dengan predikat terbaik.
Suwandi mengaku keberhasilannya sangat dibantu oleh peran kedua orang tua.
“Orang tua sangat berperan. Mereka selalu mendukung secara moral, spiritual, dan juga material. Bahkan mereka selalu mengingatkan saya untuk tidak meninggalkan salat dan terus berdoa,” tuturnya.