Sang ayah, Samin (58) mengaku sangat bangga dengan keberhasilan anaknya tersebut.
Kerja kerasnya untuk memenuhi kebutuhan hidup serta pendidikan ternyata berhasil.
Ia bekerja keras dengan berjualan bakso sejak Suwandi duduk di kelas dua SMP.
“Saya dan istri bantu jualan bakso untuk biaya sekolah anak. Alhamdulillah sekarang dia jadi lulusan terbaik IPDN,” imbuh Samin.
Wamersi, Ibu dari Suwandi tak kuasa menahan haru saat menyaksikan putranya mendapat penyematan langsung dari Mendagri Tito Karnavian.
Ia selalu mendoakan anaknya tersebut agar dapat menjalani pendidikan dengan lancar.
"Pokoknya saya bilang jangan lupa berdoa, sembahyang 5 waktu sehari semalam jangan lupakan," kisah sang ibu yang hadir mendampinginya saat upacara pelantikan.
Ibunya pun mengungkapkan amalan yang dilakukannya sehingga sang anak dapat menjadi lulusan terbaik.
"Sering berdoa, sering salat tahajud, sering ber-sholawat fajriyah," jawab sang ibu.
Wamersi berpesan kepada Suwandi untuk tetap sederhana dan tidak sombong meskipun menjadi lulusan terbaik. "Semoga berbakti kepada orang tua, tidak sombong dan rendah hati," pungkasnya.
Tanpa Orang Tua
Selain Suwandi, praja lain yang kemarin juga dinobatkan sebagai lulusan IPDN adalah Ayu Mey Wulandari (24).
Sama seperti Suwandi, ia juga bukan berasal dari keluarga kaya atau terpandang.
Bahkan saat kelulusannya kemarin, tak ada ayah dan ibu yang ikut mendampinginya.
Namun, Ayu tetap berdiri tegak, bahkan menjadi kebanggaan karena merupakan satu dari 10 lulusan terbaik IPDN angkatan 32.