Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tersangka Komsin (45) alias Gembrot, warga Pulau Bacan, Kelurahan Jagabaya II, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung, ditembak petugas Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung.
Tersangka diambil tindakan tegas karena menghipnotis korbannya di Jatiagung, Lampung Selatan.
Karena ulah Gembrot korban kehilangan sebanyak 75 gram emas.
"Pelaku Gembrot menghipnotis korbannya dengan mengambil emas berbagai jenis seberat 75 gram," kata Dirreskrimum Polda Lampung, Kombes Pol Indra Hermawan, Selasa (19/8/2025).
Sejauh ini polisi masih memburu pelaku lainnya dalam penyelidikan tersebut
Adapun pelaku penadahan masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
Sebelumnya, Muryati (68), lansia penghuni Perumahan Permata Biru, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung dihipnotis dua orang tidak dikenal (OTK), Kamis (20/3/2025) sekitar pukul 09.49 WIB.
Dua orang itu sebelum beraksi menggunakan modus ingin memberikan beras kepadanya.
"Pelaku itu mengakunya mau kasih beras bantuan dari anggota DPRD bernama Tuti, tapi nyatanya dia ngambil cincin pernikahan saya seberat 7 gram," katanya, Jumat (21/3/2025).
Saat bertamu para pelaku juga berpura-pura sebagai tenaga medis untuk mengecek kesehatan.
"Jadi modusnya pelaku saya mau dikasih beras akan tetapi harus cek tensi darah dulu," kata Muryati.
Dirinya memang dicek tensi darahnya lewat alat periksa bergetar yang dibawa pelaku. Kemudian hasilnya tensi darahnya juga normal.
Namun saat proses tensi darah cincin yang dipakai di tangannya diminta untuk dilepas. Alasannya akan berpengaruh saat proses pemeriksaan tekanan darah.aruhi saat proses tensi.
"Saya akhirnya nurut saja maunya pelaku. Saya lepas cincin tersebut.
Kemudian saya sadarnya setelah saya bertemu dengan tetangga dan menjelaskan saya mau mendapatkan beras," kata Muryati.
Saat mengobrol dengan tetangganya dia baru sadar jika cincin yang dipakainya ternyata berbeda dengan yang dimiliki sebelumnya.
"Cincin saya itu ditukar dengan cincin palsu, karena cincin pernikahan saya itu tidak bergerigi.
Sementara cincin palsu yang saya gunakan itu ada geriginya," kata Muryati.
Kendati mengalami kerugian materi dia tidak berniat melaporkan peristiwa itu ke kepolisian.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )