TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG) alias Noel resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan.
Selain Wamenaker Noel, ada 10 lainnya yang juga ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka atas kasus yang sama.
Wamenaker Noel dan 10 tersangka tersebut diduga terlibat dalam pemerasan terkait pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Dalam konstruksi perkara, Wamenaker yang biasa dipanggil Noel ini diduga menerima aliran dana sebesar Rp3 miliar dan satu unit sepeda motor.
Sertifikat K3 adalah bukti resmi kompetensi dan pengakuan bagi individu atau perusahaan yang telah memenuhi standar K3 yang ditetapkan pemerintah.
Sertifikat ini berfungsi sebagai dokumen yang menunjukkan kemampuan mengelola risiko, mematuhi peraturan K3, serta meningkatkan kesadaran dan reputasi dalam keselamatan kerja, dengan jenis sertifikat yang bervariasi sesuai bidang keahlian K3.
Dilansir Tribunnews.com, pengumuman 11 tersangka itu dilakukan Ketua KPK, Setyo Budiyanto, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Jumat (22/8/2025).
Noel menjadi satu dari 11 tersangka yang ditetapkan KPK setelah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada 20–21 Agustus 2025 di Jakarta.
"Dalam perkara ini, sejumlah uang mengalir kepada pihak penyelenggara negara, yaitu IEG sebesar Rp3 miliar pada Desember 2024," ujar Setyo Budiyanto.
Selain uang tunai, tim KPK juga menyita satu unit kendaraan roda dua dari IEG sebagai barang bukti dalam kegiatan tangkap tangan tersebut.
Kasus ini terungkap dari laporan masyarakat mengenai adanya praktik pemerasan dalam penerbitan sertifikat K3 pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 (Ditjen Binwasnaker dan K3).
Modusnya adalah dengan mengambil selisih antara biaya yang dibayarkan oleh perusahaan jasa K3 (PJK3) dengan tarif resmi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dari praktik lancung yang diduga telah berlangsung sejak 2019 ini, KPK mengungkap total aliran dana haram mencapai Rp81 miliar yang dinikmati oleh berbagai pihak di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan.
Selain Wamenaker Noel, KPK juga menetapkan sejumlah pejabat dan mantan pejabat lainnya sebagai tersangka, di antaranya Dirjen Binwasnaker dan K3, Fahrurozi (FRZ), dan Direktur Bina Kelembagaan periode 2021–2025, Hery Sutanto (HS).
"Otak" dari skema ini diduga adalah Irvian Bobby Mahendro (IBM), Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3, yang disebut menerima bagian terbesar, yakni Rp69 miliar.
Dana tersebut kemudian didistribusikan ke berbagai pihak, termasuk para pejabat negara.
Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan total 14 orang serta menyita barang bukti berupa uang tunai sekitar Rp170 juta dan 2.201 dolar AS, 15 unit mobil, dan 7 unit motor.
Para tersangka kini ditahan di Rutan Cabang KPK Gedung Merah Putih untuk 20 hari pertama, terhitung sejak 22 Agustus hingga 10 September 2025.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 12 huruf (e) dan/atau Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Harta Kekayaan Noel Melejit
Harta kekayaan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel, langsung menjadi sorotan seusai ia terkena OTT KPK.
Wamenaker Noel terjaring OTT KPK pada Rabu (20/8/2025) malam. Sejumlah barang mewah milik Noel juga telah disita KPK.
Adapun penangkapan Noel dilakukan di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta terkait kasus dugaan tindak pidana pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Sertifikasi K3 adalah proses pengakuan resmi yang diberikan kepada individu atau organisasi yang telah memenuhi standar kompetensi dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
Dilansir Tribunnews.com, pasca-penangkapan, harta kekayaan Noel yang pernah menjadi Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) saat Pilpres 2019 pun menjadi sorotan.
Harta kekayaan ini merujuk pada kepemilikan sejumlah aset seperti tanah dan bangunan, kendaraan, surat berharga, hingga emas, perhiasan, perabotan rumah tangga, barang antik, dan lainnya.
Dalam kurun waktu tiga tahun, harta kekayaan Wamenaker Noel melonjak hingga Rp 12,7 miliar!
Dari sebelumnya di angka Rp 4,8 miliar per tahun 2022, langsung terkerek menjadi Rp 17,6 miliar pada 2025.
Bahkan jika dibandingkan pada tahun 2021, maka penambahan harta kekayaan Noel semakin lebih besar. Dari Rp 2,9 miliar hingga menjadi Rp 17,6 miliar.
Berikut penjelasannya:
Harta Kekayaan Wamenaker Noel pada 2021
Noel tercatat pertama kali melaporkan harta kekayaannya kepada lembaga anti-rasuah pada 24 Maret 2021.
Saat itu, ia menjabat sebagai Komisaris Independen di anak perusahaan Pupuk Indonesia Group yaitu PT Mega Eltra atau yang kini berganti nama menjadi PT Pupuk Indonesia Niaga (PI Niaga).
Melaporkan harta kekayaan secara periodik memang sudah menjadi kewajiban seorang penyelenggara negara seperti Noel.
Harta kekayaan itu disampaikan kepada KPK di bawah penanganan dan pengelolaan oleh Direktorat Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Kemudian oleh KPK, LHKPN itu diunggah ke situs resmi dan dapat diakses masyarakat secara luas, tanpa perlu login apapun.
Nah, berdasarkan LHKPN pertamanya, Wamenaker Noel memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2.960.334.005 (Rp 2,9 miliar).
Dua bidang tanah dan bangunan menyumbang kepemilikan aset terbesar pembantu presiden itu.
Di garasinya, Noel memiliki 2 unit mobil dan 3 unit motor yang salah satunya bernilai Rp 6 juta.
Inilah harta kekayaan Wamenaker Noel pada 2021 dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 2.200.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 83 m2/83 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 700.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/160 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 1.500.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 634.000.000
MOBIL, MITSUBISHI PAJERO Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp 500.000.000
MOBIL, KIA PICANTO Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 100.000.000
MOTOR, HONDA BEAT Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp 11.000.000
MOTOR, HONDA SPACY Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp 6.000.000
MOTOR, YAMAHA NMAX Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 17.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 108.500.000
D. SURAT BERHARGA Rp 0
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 17.834.005
F. HARTA LAINNYA Rp 0
Sub Total Rp 2.960.334.005
UTANG Rp 0
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 2.960.334.005
Harta Kekayaan Wamenaker Noel pada 2022
Setahun berikutnya, Noel kembali melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Jabatannya pun baru, tak lagi menjadi Komisaris Independen, melainkan Komisaris Utama.
Dalam LHKPN itu, ada kenaikan harta kekayaan Noel karena adanya penambahan aset berupa satu bidang tanah dan bangunan.
Jumlah kendaraan di garasinya berkurang menjadi 2 unit mobil dan 1 unit motor. Namun, untuk aset yang lain yaitu kas dan setara kas, mengalami penambahan.
Kas (Uang Tunai) adalah dana tunai yang dimiliki, dipegang/disimpan per tanggal pelaporan. Sementara setara kas adalah deposito, giro, tabungan, lainnya.
Sehingga total harta kekayaan Wamenaker Noel pada 2022 adalah Rp 4.840.260.877 (Rp 4,8 miliar).
Dibanding tahun sebelumnya, ada kenaikan sekira Rp 1,8 miliar dalam kurun waktu setahun.
Berikut harta kekayaan Wamenaker Noel pada 2022 dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 3.900.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 83 m2/83 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 700.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/160 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 1.500.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 137 m2/274 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 1.700.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 606.000.000
MOBIL, MITSUBISHI PAJERO Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp 500.000.000
MOBIL, KIA PICANTO Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 90.000.000
MOTOR, YAMAHA NMAX Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 16.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 109.500.000
D. SURAT BERHARGA Rp 0
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 224.760.877
F. HARTA LAINNYA Rp 0
Sub Total Rp 4.840.260.877
UTANG Rp 0
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 4.840.260.877
Harta Kekayaan Wamenaker Noel pada 2025
Tiga tahun berselang, harta kekayaan Noel kian bertambah hingga menjadi belasan miliar rupiah.
Tepat saat dilantik menjadi Wamenaker, Noel melaporkan harta kekayaan yang mencapai Rp 17.620.260.877 (Rp 17,6 miliar).
Dengan demikian, ada kenaikan sekira Rp 12,78 miliar dari pelaporan LHKPN pada 2022 ke 2025.
Terkereknya harta kekayaan Noel disebabkan adanya penambahan jumlah aset.
Lulusan Universitas Satya Negara Indonesia itu kini mempunyai 5 bidang tanah. Di garasinya, terparkir 4 unit mobil dan 1 unit motor.
Aset berupa kas dan setara kas pun bertambah hingga miliaran yang tadinya hanya ratusan juta.
Simak harta kekayaan Wamenaker Noel pada 2025 dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 12.145.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 83 m2/83 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 700.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/160 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 1.500.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 137 m2/274 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 1.700.000.000
Tanah Seluas 3090 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp 1.545.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 2260 m2/500 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 6.700.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 3.336.000.000
MOBIL, MITSUBISHI PAJERO Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp 500.000.000
MOBIL, KIA PICANTO Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 90.000.000
MOTOR, YAMAHA NMAX Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 16.000.000
MOBIL, TOYOTA FORTUNER Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp 430.000.000
MOBIL, TOYOTA LAND CRUISER 300 VX Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp 2.300.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 109.500.000
D. SURAT BERHARGA Rp 0
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 2.029.760.877
F. HARTA LAINNYA Rp 0
Sub Total Rp 17.620.260.877
UTANG Rp 0
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 17.620.260.877
Sejumlah Aset Disita
Sementara itu, tim penyidik KPK menyita sejumlah aset bernilai tinggi.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, menuturkan barang bukti yang diamankan meliputi uang tunai, puluhan mobil, serta sebuah sepeda motor mewah merek Ducati.
Aset-aset tersebut diamankan sebagai barang bukti dalam dugaan kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diduga melibatkan Wamenaker.
"Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati," kata Fitroh.
Selain Noel, tim KPK turut mengamankan sekitar 20 orang lainnya.
Di antara mereka terdapat seorang pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan serta sejumlah pihak lain yang diduga terlibat.
Sesuai ketentuan, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menetapkan status hukum pihak-pihak yang diamankan.
Baca juga berita terkini lain