"Jadi setiap setengah meter dicor ditimbun menggunakan pasir," kata Zubaidi, Sabtu (23/8/2025).
Zubaidi mengatakan, menurut informasi yang diterima, korban dicor sudah sebulan. Namun ia menduga kejadian ini baru terjadi dua atau tiga hari yang lalu.
"Saya biasa melihat proyek, ini kejadian baru karena kondisi beton masih basah," kata Zubaidi.
Zubaidi mengatakan, keseharian pelaku di perumahan jarang bergaul dengan masyarakat, bahkan belakangan rumah tempat kejadian nampak sepi dan lampu mati.
“Kalau dalam pantaun kami selama Agustus ini, sehari-hari pelaku dan korban sikapnya tertutup, lampu rumahnya jarang menyala, pintu rumahnya juga jarang terbuka,” ungkap Zubaidi,
Terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Polres Kabupaten Lombok Barat.
N dikabarkan hilang sejak 10 Agustus lalu, N melalui handphonenya sempat mengabarkan akan bekerja keluar negeri.
Tetapi dari bahasa yang digunakan oleh korban, pihak keluarga curiga bahwa yang mengabari itu bukan dari N sendiri.
Gelagat Pelaku
Warga perumahan di Desa Perampuan, Kabupaten Lombok Barat, mengungkap keseharian pelaku pembunuhan kekasihnya inisial IM dengan cara dicor di dalam sumur.
Kepala Desa Perampuan M Zubaidi mengatakan, sejak korban dikabarkan hilang, kondisi rumah pelaku selalu sepi dan tidak pernah terlihat aktivitas apapun.
"Orangnya tidak pernah diketahui keberadaannya, pintu rumah tertutup, tidak pernah nyala lampu," kata Zubaidi, Sabtu (23/8/2025).
Pelaku merupakan warga asal Kota Mataram, namun menetap di Desa Perampuan, Lombok Barat sejak setahun terakhir.
Kota Mataram adala ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang terletak di Pulau Lombok.
Kota Mataram tersebut dikenal sebagai 'Kota Seribu Masjid' karena mayoritas penduduknya beragama Islam dan mempunyai banyak masjid.