Pihak keluarga membantah keras adanya informasi tersebut, karena istri Arya Daru tidak pernah memerintahkan hal tersebut.
Hal inilah yang kemudian mendorong keluarga Arya Daru memutuskan untuk mengungkap kejanggalan kematian Arya Daru ini ke publik.
Ke depannya pihak keluarga juga akan mengungkap kejanggalan-kejanggalan lain terkait kematian Arya Daru ini.
"Yang jelas begini yang paling awal adalah CCTV. Di awal waktu itu disebutkan bahwa penjaga (kos) itu diperintahkan oleh istri almarhum, atau diminta oleh istri almarhum untuk menggeser CCTV, itu kami bantah keras."
"Istri almarhum membantah keras, bahwa kami tidak pernah meminta menggeser CCTV. Mereka boro-boro meminta geser CCTV."
"Dari situ kan kita bisa kemukakan lebih dalam lagi diupayakan lagi penyelidikannya, siapa yang menggeser, apa maksud apa dan sebagainya. Dan banyak hal, akan kami coba resumekan, supaya bisa kita membantu membongkar misteri kasus ini," terang Dwi.
Selanjutnya, terkait keputusan keluarga yang baru muncul saat ini, Dwi menyebut pihak keluarga memang memilih untuk muncul setelah 40 hari kematian Arya Daru.
Selain itu, selama ini keluarga Arya Daru juga kesulitan untuk menemukan penasihat hukum yang bisa mewakili mereka.
"Pihak keluarga baru speak up keluar setelah 40 hari kematian almarhum. Pihak keluarga sampai terakhir ini belum menemukan penasihat hukum yang bisa mewakili keluarga," imbuh Dwi.
CCTV di Kos Arya Daru Bergeser
Kamera CCTV di kos yang ditempati diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, sempat menjadi perbincangan netizen setelah disebut digeser.
Adapun spekulasi tersebut muncul ketika polisi merilis dua rekaman CCTV, yaitu saat memperlihatkan Arya membuang tas kresek berwarna hitam pada 7 Juli 2025 malam sekitar pukul 23.24 WIB serta saat penjaga kos menemukannya sudah dalam kondisi tewas pada 8 Juli 2025 pagi pukul 08.30 WIB.
Ketika Arya membuang tas kresek, kamera CCTV tampak tidak menyorot kamar pria yang meninggal dunia pada usia 39 tahun tersebut.
Namun, saat penjaga kos pertama kali menemukan jenazah Arya dalam kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning, kamera CCTV langsung menyorot ke kamar korban.
Setelah munculnya dua perbedaan tersebut, warganet berspekulasi bahwa ada dugaan kamera CCTV sengaja digeser oleh seseorang.